Rabu, 07 Maret 2018

Geliat SelaSastra dan Catatan Kreatif

Akhmad Fatoni

Perjalanan seorang pengarang adalah perjalanan spiritual. Begitulah kiranya setiap perjalanan akan membawa efek kontemplatif yang begitu mengejutkan. Itulah kenapa saya selalu menyukai sebuah perjalanan. Sebagai wujud terimakasih saya pada sebuah perjalanan yang semakin mematangkan pola pikir, catatan perjalanan kerap hadir menyertai. Begitu juga tulisan ini yang hadir untuk mencatat-rekamkan ruang, waktu, dan peristiwa dari perjalanan (atau saat ini saya sedang gandrung menyebut dinas luar).

Selasa, 29 Maret 2016, saya sedang dinas luar. Hari itu, ada dua tugas negara yang harus dituntaskan. Pertama, menjadi juri bercerita. Kedua, bedah buku saya Meja Nomor 8. Namun catatan ini, khusus saya tulis untuk tugas negara yang kedua dan tentunya nanti pada catatan lain tugas negara pertama akan dilaporkan.

Sore itu, ketika saya berangkat menuju Boenga Ketjil (selanjutnya disebut BK) milik aktor teater kawakan Andhi Setyo Wibowo atawa yang lebih populer dengan nama Kephix, hujan sedang manja: rintik-rintik. Duh, betapa indahnya perjalanan saya bila ditemani dengan perempuan cantik yang menawan hati ini. Aih, tapi sayangnya kala itu saya harus menempuh perjalanan ke Jombang sendirian, tanpa kekasih juga tanpa kawan. Namun, ada atau tiada teman seperjalanan itu tiada merisaukan, sebab kerap saya melakukan perjalanan seorang diri.

Sesampai di BK, saya sedikit terkejut karena sudah banyak orang. Sembari memarkir motor butut kesayangan di samping empat motor lainnya, saya mulai melirik satu persatu para pengunjung. Busyet, banyak sekali para perempuan di sana dan di meja belakangnya, tentu sudah tak asing lagi yaitu Gus Binhad Nurrohmat (yang kehadirannya sudah saya ketahui sedari jauh karena adanya X-Over di depan BK) dan seorang lagi, yang baru kutahui setelahnya, Zen Sugendal. Kata Gus Bin, si penyair yang baik hati itu, ia redaktur Majalah di Tebu Ireng. Mantap nian. Dan ia nanti yang akan memandu jalannya bedah buku Meja Nomor 8.

Papan menu di BK menyuguhkan SelaSastra #3 sebagai menu spesial pada malam itu. Ya, khusus malam itu. Saya memesan kopi pahit kepada Cak Kephix (dan maafkan saya Cak Kephix urung memesan nasi goreng karena perut saya kenyang. Tadi panitia lomba sebelum pulang menyodorkan sekotak nasi. Mohon ampuni saya atas janji mentraktir pembicara yang ternyata juga tidak terpenuhi). Lalu sembari menunggu kopi disuguhkan, saya ngobrol dengan Gus Bin dan dikenalkan kepada Zen. Perbincangan dengan kawan sesama penulis, selalu mengasyikkan. Saking asyiknya obrolan acara sedikit molor. Pukul 20.10 wib, acara baru dibuka oleh Zen.

Lampu-lampu dimatikan hanya lampu sorot untuk menerangi Cak Kephik membaca yang menyala. Juga cahaya laptop dari mbak-mbak cantik yang tidak saya tahu namanya. Sesi pertama saya dipersilakan terlebih dahulu. Seperti jamaknya pada bedah buku, Zen meminta saya bercerita ikhwal terbitnya Meja Nomor 8. Mengenai hal itu, saya memaparkan tiga poin, bila secara singkat maka terdiri dari: pertama, saya menyampaikan ulang pengantar dalam buku. Saya memberi penekanan maksud dari buku itu. Makanya, ketika tiga orang menulis tentang buku itu nyaris sama (Dadang Ari Murtono, Andhi Setyo Wibowo, dan Binhad Nurrohmat yang tulisannya dijadikan topik bedah buku). Saya tidak kaget ataupun jengkel membaca ulasan itu. Sebab buku itu, jika dibaca penulis atau pembaca kritis pasti akan direspon seperti mereka atau saya menyebutnya untuk di-bully. Lantas untuk siapa buku itu? Jawabannya pada poin kedua.

Poin kedua, alasan buku ini terbit yaitu janji. Janji kepada kawan perupa yang telah membuat sketsa: Eko Prawiro atawa Eko Nono. Dan ketiga buku ini untuk pembaca agar tahu proses kreatif penulisan saya. Makanya jika dibaca penulis atau pembaca kritis, pasti tidak akan memuaskan. Namun bagi mereka yang hendak belajar menulis, akan lain cerita. Mereka akan memahami bahwa proses adalah penentu dari hasil.

Setelah itu, Zen meminta Gus Bin memaparkan materinya. Salah satunya tentang pembaca yang kurang ajar dan juga merespon alasan saya. Katanya alasan saya itu tidak nyastra. Tidak hanya Gus Bin, Cak Kephix juga tidak percaya akan karya saya itu: masak sekelas Akhmad Fatoni yang notabene seorang yang faham teori kesusastraan dan baru lulus S2 kajian sastra menulis seperti ini.

Robin Al Kautsar, salah satu sastrawan kawakan Jombang, pendapatnya menciptakan arus dari arah berbeda dengan materi diskusi dari Binhad Nurrohmat. Namun lain halnya pendapat Pak Robbin Al Kautsar. Ia memiliki pendapat lain, bahwa dunia kreatif tidak ada kaitannya dengan teori: Fatoni mungkin akan lebih jeli dan tajam dalam kritik sastra. Sebab sejatinya di situlah relevansi teori dan dunia akademisnya. Ia juga memberi contoh seorang penyair dan juga dosen, kawan kita Suyitno Ethex. Tentu teman-teman tahu bagaimana karyanya.

Ya, begitulah diskusi itu berjalan. Gayeng dan khidmat. Tentu yang lebih menarik yaitu pembukaannya tadi Cak Kephix membacakan nukilan Jalan Tak Berujung. Sihir Cak Kephix yang seorang aktor kawakan mampu menyedot perhatian para perempuan. Mereka serius menyimak dan ada yang memotret. Syahdu sekali.

Tentu selain itu semua, BK selain menyediakan ruang diskusi SelaSastra, yang kali itu sudah ketiga, juga menyuguhkan polo pendem pada pengunjung yang hadir. Saking kagetnya para perempuan pas disodori polo pendem langsung memasang wajah kaget, sebab mereka tidak memesan. Cak Kephix dengan kepekaannya menjawab: acara dimulai hidangan pun disuguhkan. Mereka pun tersenyum. Dan pasti, jika mereka berteman dengan akun FB Cak Kephix, bila SelaSastra ke-4 pasti akan menyempatkan hadir.

Pembacaan Cak Kephix yang mampu menyihir semua orang di BK. Tentu, jika Anda ingin mengundang pembaca cerpen terbaik, jangan segan mengundang beliau. Begitulah, SelaSastra saat ini menjadi alternatif ruang setelah Geladhak Sastra makin surut. Tentunya, Jombang akan kembali bergeliat melalui BK dengan SelaSastra seperti halnya Mojokerto dengan Terminal Sastra. Semoga.

31 Maret 2016
https://selasastrain.blogspot.co.id/2018/02/geliat-selasastra-dan-catatan-kreatif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar