Akhmad Fatoni
Perjalanan seorang pengarang adalah perjalanan spiritual. Begitulah kiranya setiap perjalanan akan membawa efek kontemplatif yang begitu mengejutkan. Itulah kenapa saya selalu menyukai sebuah perjalanan. Sebagai wujud terimakasih saya pada sebuah perjalanan yang semakin mematangkan pola pikir, catatan perjalanan kerap hadir menyertai. Begitu juga tulisan ini yang hadir untuk mencatat-rekamkan ruang, waktu, dan peristiwa dari perjalanan (atau saat ini saya sedang gandrung menyebut dinas luar).
Selasa, 29 Maret 2016, saya sedang dinas luar. Hari itu, ada dua tugas negara yang harus dituntaskan. Pertama, menjadi juri bercerita. Kedua, bedah buku saya Meja Nomor 8. Namun catatan ini, khusus saya tulis untuk tugas negara yang kedua dan tentunya nanti pada catatan lain tugas negara pertama akan dilaporkan.
Sore itu, ketika saya berangkat menuju Boenga Ketjil (selanjutnya disebut BK) milik aktor teater kawakan Andhi Setyo Wibowo atawa yang lebih populer dengan nama Kephix, hujan sedang manja: rintik-rintik. Duh, betapa indahnya perjalanan saya bila ditemani dengan perempuan cantik yang menawan hati ini. Aih, tapi sayangnya kala itu saya harus menempuh perjalanan ke Jombang sendirian, tanpa kekasih juga tanpa kawan. Namun, ada atau tiada teman seperjalanan itu tiada merisaukan, sebab kerap saya melakukan perjalanan seorang diri.
Sesampai di BK, saya sedikit terkejut karena sudah banyak orang. Sembari memarkir motor butut kesayangan di samping empat motor lainnya, saya mulai melirik satu persatu para pengunjung. Busyet, banyak sekali para perempuan di sana dan di meja belakangnya, tentu sudah tak asing lagi yaitu Gus Binhad Nurrohmat (yang kehadirannya sudah saya ketahui sedari jauh karena adanya X-Over di depan BK) dan seorang lagi, yang baru kutahui setelahnya, Zen Sugendal. Kata Gus Bin, si penyair yang baik hati itu, ia redaktur Majalah di Tebu Ireng. Mantap nian. Dan ia nanti yang akan memandu jalannya bedah buku Meja Nomor 8.
Papan menu di BK menyuguhkan SelaSastra #3 sebagai menu spesial pada malam itu. Ya, khusus malam itu. Saya memesan kopi pahit kepada Cak Kephix (dan maafkan saya Cak Kephix urung memesan nasi goreng karena perut saya kenyang. Tadi panitia lomba sebelum pulang menyodorkan sekotak nasi. Mohon ampuni saya atas janji mentraktir pembicara yang ternyata juga tidak terpenuhi). Lalu sembari menunggu kopi disuguhkan, saya ngobrol dengan Gus Bin dan dikenalkan kepada Zen. Perbincangan dengan kawan sesama penulis, selalu mengasyikkan. Saking asyiknya obrolan acara sedikit molor. Pukul 20.10 wib, acara baru dibuka oleh Zen.
Lampu-lampu dimatikan hanya lampu sorot untuk menerangi Cak Kephik membaca yang menyala. Juga cahaya laptop dari mbak-mbak cantik yang tidak saya tahu namanya. Sesi pertama saya dipersilakan terlebih dahulu. Seperti jamaknya pada bedah buku, Zen meminta saya bercerita ikhwal terbitnya Meja Nomor 8. Mengenai hal itu, saya memaparkan tiga poin, bila secara singkat maka terdiri dari: pertama, saya menyampaikan ulang pengantar dalam buku. Saya memberi penekanan maksud dari buku itu. Makanya, ketika tiga orang menulis tentang buku itu nyaris sama (Dadang Ari Murtono, Andhi Setyo Wibowo, dan Binhad Nurrohmat yang tulisannya dijadikan topik bedah buku). Saya tidak kaget ataupun jengkel membaca ulasan itu. Sebab buku itu, jika dibaca penulis atau pembaca kritis pasti akan direspon seperti mereka atau saya menyebutnya untuk di-bully. Lantas untuk siapa buku itu? Jawabannya pada poin kedua.
Poin kedua, alasan buku ini terbit yaitu janji. Janji kepada kawan perupa yang telah membuat sketsa: Eko Prawiro atawa Eko Nono. Dan ketiga buku ini untuk pembaca agar tahu proses kreatif penulisan saya. Makanya jika dibaca penulis atau pembaca kritis, pasti tidak akan memuaskan. Namun bagi mereka yang hendak belajar menulis, akan lain cerita. Mereka akan memahami bahwa proses adalah penentu dari hasil.
Setelah itu, Zen meminta Gus Bin memaparkan materinya. Salah satunya tentang pembaca yang kurang ajar dan juga merespon alasan saya. Katanya alasan saya itu tidak nyastra. Tidak hanya Gus Bin, Cak Kephix juga tidak percaya akan karya saya itu: masak sekelas Akhmad Fatoni yang notabene seorang yang faham teori kesusastraan dan baru lulus S2 kajian sastra menulis seperti ini.
Robin Al Kautsar, salah satu sastrawan kawakan Jombang, pendapatnya menciptakan arus dari arah berbeda dengan materi diskusi dari Binhad Nurrohmat. Namun lain halnya pendapat Pak Robbin Al Kautsar. Ia memiliki pendapat lain, bahwa dunia kreatif tidak ada kaitannya dengan teori: Fatoni mungkin akan lebih jeli dan tajam dalam kritik sastra. Sebab sejatinya di situlah relevansi teori dan dunia akademisnya. Ia juga memberi contoh seorang penyair dan juga dosen, kawan kita Suyitno Ethex. Tentu teman-teman tahu bagaimana karyanya.
Ya, begitulah diskusi itu berjalan. Gayeng dan khidmat. Tentu yang lebih menarik yaitu pembukaannya tadi Cak Kephix membacakan nukilan Jalan Tak Berujung. Sihir Cak Kephix yang seorang aktor kawakan mampu menyedot perhatian para perempuan. Mereka serius menyimak dan ada yang memotret. Syahdu sekali.
Tentu selain itu semua, BK selain menyediakan ruang diskusi SelaSastra, yang kali itu sudah ketiga, juga menyuguhkan polo pendem pada pengunjung yang hadir. Saking kagetnya para perempuan pas disodori polo pendem langsung memasang wajah kaget, sebab mereka tidak memesan. Cak Kephix dengan kepekaannya menjawab: acara dimulai hidangan pun disuguhkan. Mereka pun tersenyum. Dan pasti, jika mereka berteman dengan akun FB Cak Kephix, bila SelaSastra ke-4 pasti akan menyempatkan hadir.
Pembacaan Cak Kephix yang mampu menyihir semua orang di BK. Tentu, jika Anda ingin mengundang pembaca cerpen terbaik, jangan segan mengundang beliau. Begitulah, SelaSastra saat ini menjadi alternatif ruang setelah Geladhak Sastra makin surut. Tentunya, Jombang akan kembali bergeliat melalui BK dengan SelaSastra seperti halnya Mojokerto dengan Terminal Sastra. Semoga.
31 Maret 2016
https://selasastrain.blogspot.co.id/2018/02/geliat-selasastra-dan-catatan-kreatif.html
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Jalal
A. Mustofa Bisri
A. Muttaqin
A. Qorib Hidayatullah
A. Rego S. Ilalang
A. Rodhi Murtadho
A. Syauqi Sumbawi
A.H. J Khuzaini
A.H.J Khuzaini
A.S. Laksana
Abdoel Moeis
Abdul Azis Sukarno
Abdul Hadi W.M.
Abdul Muis
Abdul Wachid BS
Abdullah Abubakar Batarfie
Abdullah Harahap
Acep Zamzam Noor
Achi Breyvi Talanggai
Achiar M Permana
Aditya Ardi N
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Aguk Irawan MN
Agus Buchori
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agusri Junaidi
AH J Khuzaini
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fatoni
Ahmad Gaus
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Rifa’i Rif’an
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhmad Fatoni
Akhmad Sekhu
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akrom Hazami
Al Azhar Riau
Alang Khoiruddin
Albert Camus
Albertus Prasetyo Heru Nugroho
Aldika Restu Pramuli
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Alia Swastika
Alim Bakhtiar
Allex Qomarulla
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Amin Hasan
Aming Aminoedhin
An. Ismanto
Ana Mustamin
Andhika Dinata
Andong Buku #3
Andong Buku 3
Anindita S Thayf
Anisa Ulfah
Anjrah Lelono Broto
Anton Wahyudi
Anugrah Gio Pratama
Anung Wendyartaka
Anwar Holid
Aprinus Salam
APSAS (Apresiasi Sastra)
Ardi Wina Saputra
Arie MP Tamba
Arif Hidayat
Arif Saifudin Yudistira
Arman A.Z.
Arti Bumi Intaran
Asarpin
Asrul Sani
Astrikusuma
Ayung Notonegoro
Azizah Hefni
Badrul Munir Chair
Bahrum Rangkuti
Balada
Bale Aksara
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin
Benee Santoso
Beni Setia
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Binhad Nurrohmat
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi Hatees
Budi P. Hatees
Bustan Basir Maras
Cak Sariban
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chusnul Cahyadi
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Damiri Mahmud
Danang Ari
Danarto
Daoed Joesoef
Darju Prasetya
Dedy Tri Riyadi
Deni Jazuli
Denny JA
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
di Bentara Budaya Yogyakarta
Dian Sukarno
Dick Hartoko
Didin Tulus
Din Saja
Diskusi
Djohar
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dodit Setiawan Santoso
Donny Anggoro
Dwi Cipta
Dwi Pranoto
Edeng Syamsul Ma’arif
Edy A Effendi
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Eko Tunas
Emha Ainun Nadjib
Erik Purnama Putra
Esai
Evan Ys
F. Aziz Manna
F. Rahardi
Fahmi Faqih
Faisal Kamandobat
Faiz Manshur
Fajar Alayubi
Farah Noersativa
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Feby Indirani
Fedli Azis
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Franz Kafka
Frischa Aswarini
Fuad Mardhatillah UY Tiba
Gampang Prawoto
Gandra Gupta
Gita Ananda
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gusti Eka
H.A. Karomani
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hamka
Hammam Fathulloh
Happy Widiamoko
Hardy Hermawan
Hari Puisi Indonesia (HPI)
Haris Firdaus
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Hazwan Iskandar Jaya
HB Jassin
Helvy Tiana Rosa
Hendri R.H
Herry Lamongan
Herta Muller
Heru Kurniawan
Hilmi Abedillah
Hudan Hidayat
Hudan Nur
I Gusti Ngurah Parthama
I Nyoman Tingkat
I Putu Sudibawa
IBM Dharma Palguna
Ibnu Wahyudi
Ida Fitri
Ignas Kleden
Ignatius Yunanto
Ika Feni Setiyaningrum
Imadi Daimah Ermasuri
Imam Nawawi
Iman Budhi Santosa
Indonesia O’Galelano
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Ipik Tanoyo
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iva Titin Shovia
Iwan Simatupang
J Anto
Jefrianto
Jhumpa Lahiri
JJ. Kusni
Jo Batara Surya
Joko Pinurbo
Jordaidan Rizsyah
Jual Buku Paket Hemat
Junaidi
Junaidi Khab
Jurnalisme Sastrawi
Kahfie Nazaruddin
Kalis Mardi Asih
Kedung Darma Romansha
Khairul Mufid Jr
Khoshshol Fairuz
Kiki Astrea
Koesalah Soebagyo Toer
Koh Young Hun
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Korrie Layun Rampan
Kritik Sastra
Kuntowijoyo
Kurnia Effendi
Kurniasih
Kurniawan
Kuswaidi Syafi’ie
Kuswinarto
L.K. Ara
Laila Putri Rizalia
Lan Fang
Launching dan Bedah Buku
Linus Suryadi
Literasi
LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu)
M Fadjroel Rachman
M. Adnan Amal
M. Faizi
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S.
M. Riyadhus Solihin
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
Mahbib
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Mariana A Sardino
Mario F. Lawi
Maroeli Simbolon
Marsel Robot
Masuki M. Astro
Matdon
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mihar Harahap
Moh Khairul Anwar
Moh. Husen
Mohammad Sadam Husaen
Muhammad Ali
Muhammad Firdaus Rahmatullah
Muhammad Idrus Djoge
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Rasyid Ridho
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhidin M. Dahlan
Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur
Musfeptial Musa
Muslim Basyar
Mustafa ismail
Mustakim
Mutia Sukma
N. Syamsuddin CH. Haesy
Naskah Teater
Nasru Alam Aziz
Neli Triana
Nelson Alwi
Nezar Patria
Ni Made Purnama Sari
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nissa Rengganis
Nobel Sastra
Noor H. Dee
Nur St. Iskandar
Nur Taufik
Nurel Javissyarqi
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Orhan Pamuk
Pagelaran Musim Tandur
Parimono V / 40 Plandi Jombang
Penerbit Pelangi Sastra
Pentigraf
Pidato Kebudayaan
Pipiet Senja
Pitoyo Boedi Setiawan
Politik
Pramoedya Ananta Toer
Priska
Priyo
Prosa
Puisi
PUstaka puJAngga
Putu Wijaya
Qomarul Adib
R. M. Sutjipto Wiryosuparto
R. Timur Budi Raja
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Rahadian Bagus
Rahmadi Usman
Rahmat HM
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Ribut Wijoto
Ridwan
Riki Dhamparan Putra
Rinto Andriono
Rodli TL
Ronny Agustinus
Rosidi
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saini K.M.
Sainul Hermawan
Sajak
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang
Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST)
Sanusi Pane
Sapardi Djoko Damono
Sastra dan Kuasa Simbolik
Satu Jam Sastra
Saut Situmorang
SelaSAstra Boenga Ketjil
Seno Gumira Ajidarma
Seputar Sastra Indonesia
Sergi Sutanto
Shella
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sides Sudyarto DS
Sigit Sugito
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Siti
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slamet Hadi Purnomo
Soe Hok Gie
Soeparno S. Adhy
Soesilo Toer
Sofyan RH. Zaid
Sosiawan Leak
Sri Harjanto Sahid
St. Takdir Alisjahbana
Subagio Sastrowardoyo
Sumargono SN
Suminto A. Sayuti
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryansyah
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyanto
Syaifuddin Gani
Syamsudin Walad
T Agus Khaidir
Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan
Tatan Daniel
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Trianton
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Thomas Ekafitrianus
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Pustaka Pujangga
Toto Sudarto Bachtiar
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Udo Z. Karzi
Umar Kayam
Umbu landu Paranggi
Umi Kulsum
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Universitas Jember (UNEJ)
Veven Sp Wardhana
Veven Sp. Wardhana
Vino Warsono
Virdika Rizky Utama
W.S. Rendra
Wage Daksinarga
Wahyu Heriyadi
Wahyu Hidayat
Wahyu Triono KS
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Widodo DS
Wiratmo Soekito
Wita Lestari
Wizna Hidayati Umam
Wuryanti Puspitasari
Y. Wibowo
Yanusa Nugroho
Yasunari Kawabata
Yok's Slice Priyo
Yona Primadesi
Yonathan Rahardjo
Yos Rizal S
Yudha Manggala P Putra
Yudhi Fachrudin
Yulhasni
Yulia Permata Sari
Yurnaldi
Zadie Smith
Zainuddin Sugendal
Zainuri
Zehan Zareez
Zulfikar Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar