Kamis, 30 Agustus 2018

Blora menuju Kota Sastra di Rumah Pramoedya Ananta Toer

Sarasehan Budaya
jateng.tribunnews.com

Kabupaten Blora memang memiliki kekayaan budaya. Selain dikenal dengan sebutan Kota Sate, Kota Barongan dan Kota Jati, Blora tidak lama lagi akan dikenal sebagai Kota Sastra.

Bukan tidak mungkin, Blora akan disebut sebagai Kota Sastra karena disinilah lahir sastrawan besar dunia yang telah banyak mengeluarkan karya.

Karya yang tidak hanya dikenal secara nasional, namun juga internasional sampai diterjemahkan di berbagai bahasa negara besar dunia. Sastrawan itu adalah Pramoedya Ananta Toer yang lahir di sebuah rumah sederhana di Jl. Sumbawa nomor 40 Kelurahan Jetis Blora, 93 tahun yang lalu.

Berkat karya pria kelahiran Blora, 6 Februari 1925 ini, kini Blora dikenal luas melalui beberapa novelnya. Salah satunya novel yang terkenal berjudul Cerita dari Blora. Namun sayang, tokoh besar ini sudah meninggal pada tanggal 30 April 2006 karena menderita sakit.

Untuk mengenang jasa beliau, tepat 12 tahun sepeninggalnya, Senin malam, 30 April 2018 kemarin digelar Sarasehan Budaya bertema “Blora Menuju Kota Sastra” di halaman rumah masa kecil Pram yang kini ditinggali oleh adik kandungnya, Soesilo Toer.

Meskipun dilaksanakan secara sederhana, sarasehan berhasil menggugah rasa kecintaan warga Blora terhadap kebesaran Pramoedya Ananta Toer. Puluhan warga duduk lesehan di halaman rumah dengan disinari lampu temaram, menyimak arahan dari para narasumber.

Beberapa puisi karya Pramodeya juga dibacakan dengan penuh penjiwaan oleh beberapa pelajar yang sebelumnya telah memenangi lomba baca puisi. Suasana semakin khidmat dan hangat, ketiga sesi tanya jawab dilontarkan oleh narasumber.

Tiga nara sumber yang dihadirkan mengupas karya-karya sastra dan biografi Pram serta rencana revitalisasi rumah masa kecil Pram sebagai kawasan budaya sastra yang mengedukasi publik.

Ketiga nara sumber sarasehan yaitu Gatot Pranono dari Yayasan Mahameru, Soesilo Toer adik kandung Pramoedya dan Sugeng Widodo dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Prambanan.
***

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Drs. Kunto Aji menyatakan bahwa sarasehan ini dilaksanakan dengan tujuan merintis Blora sebagai Kota Sastra dan menyambut program Indonesiana 2018 yang akan mengangkat nama Pramoedya Ananta Toer.

“Selain itu kegiatan ini sebagai apresiasi dan penghomatan kepada tokoh sastrawan Kabupaten Blora, yakni Pramodeya Ananta Toer. Bertepatan dengan haul nya yang ke 12 hari ini (kemarin-red),” ucapnya.

Menurutnya Blora adalah kota budaya, termasuk di dalamnya adalah sastra dan Pramoedya Ananta Toer adalah buktinya,situsnya ada di sini, masih ada. Untuk program Indonesiana, akan di gelar dengan tajuk Cerita dari Blora.

Sugeng Widodo nara sumber dari BPCB Prambanan, menyampaikan bahwa tahun ini Blora ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah program Indonesiana dari Kemendikbud RI. Ada delapan lokasi yang lolos ke tingkat pusat untuk festival budaya Indonesiana. Salah satunya adalah Blora, terkait dengan Sastrawan Prameodya Ananta Toer dan busaya lainnya.

“Terkait rumah Pram, memang belum terdaftar sebagai cagar budaya. Prosesnya sebuah bangunan disebut cagar budaya harus melalui proses kajian dan diusulkan oleh Tim Ahli Cagar Budaya. Tetapi perlu saya sampaikan juga, bahwa tahun ini pemerintah pusat akan melakukan revitalisasi rumah Pramoedya dan penataan perpustakaan,” ujarnya.

Berkaitan dengan perpustakaan, Soesilo Toer, adik kandung Pram, menyampaikan bahwa dibentuknya perpustakaan atas idenya setelah Pram meninggal dunia. “Setelah melalui pertimbangan, jadilah Perpustakan Pramoedya Anak Semua Bangsa,” ujar Soesilo Toer, adik ke delapan Pram, sambil mengenang masa-masa hidup dan perjuangan kakaknya di hadapan peserta sarasehan.

Ia juga mengajak kepada peserta sarasehan, khususnya generasi muda agar gemar membaca dan menulis. “Mulailah gemar membaca dan menulis dari keluarga,” tandasnya.

Di tengah-tengah suasana sarasehan berlangsung, Wakil Bupati Blora H Arief Rohman, Msi hadir dan mengapresiasi pelaksanaan sarasehan. Menurutnya Blora mempunyai tokoh sastrawan yang luar biasa yaitu Pramodya Ananata Toer, sehingga perlu untuk diteladani dan dikenang.
***

"Hampir setiap kami bertugas atau ada acara ke luar kota, kalau bilang dari Blora. Pasti mereka langsung teringat Pramoedya. Salah satu yang khas dikatakan mereka, kamu punya Pramoedya ya ?. Jadi, entah itu di luar pulau atau dimana pun, karya Cerita dari Blora ini sangatlah terkenal,” kata Arief Rohman.

Oleh karena itu, ketika dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI akan konsen mengangkat nama Pramoedya Ananta Toer dan menata rumahnya, menurutnya bisa menjadi gayung bersambut. Karena disaat bersamaan Pemkab Blora juga ingin menjadikan rumah Pramoedya sebagai objek wisata sastra.

“Kami berharap dalam acara Indonesiana di Blora nanti Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayan serta Dirjen bisa hadir. Kami berharap peninggalan karya dan sosok Pram akan terus kita gaungkan menjadi salah satu ikon Blora,” lanjutnya.

Pihaknya yakin kalau semuanya kompak, maka apa yang menjadi cita-cita bersama akan terwujud. Dan terus akan kawal. Kemudian untuk napak tilas Cerita dari Blora bisa dikemas wisatanya agar menarik untuk dikunjungi.

Diketahui bersama, sudah banyak tamu dari berbagai daerah yang ingin berkunjung ke rumah masa kecil Pramoedya. Hanya saja karena rumah itu masih tampak seadanya sehingga pemerintah ingin ikut melakukan penataan sebagai salah satu potensi Blora. (rsa-Tim Berita Humas dan Protokol Setda Kab.Blora)

http://jateng.tribunnews.com/2018/05/01/sarasehan-budaya-blora-menuju-kota-sastra-di-rumah-pramoedya-ananta-toer?page=3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar