Jumat, 23 Agustus 2019

Puisi-Puisi Ibnu Wahyudi

ATAS NIKMAT AIR

atas nikmat air
tak juga kau guna nalar
terus saja main sindir
memaki pagi dengan liar
tanpa melihat laku diri
biasa lepas air terus berlari
hampir sepenuh hari

22 Agustus 2019



MERDEKAKU

merdekaku itu
merdeka dari pikiran buntu
merdeka dari laku jemawa
merdeka dari gunjing sesama
merdeka dari bebal nalar
merdeka dari rasa paling pintar
merdeka dari rendah diri
merdeka dari sikap iri
merdeka dari dendam tak padam
merdeka dari cepat naik pitam
merdeka dari enggan berbagi
merdeka dari gegas bangun pagi
merdeka dari dusta disengaja
merdeka dari malas tiada tara
merdeka dari penjajahan dunia
sebab Engkau menunggu
di sana dengan janji-Mu

18 Agustus 2019



MERDEKA

M ari menjadi cerdas, kawan
E ratkan nalar dalam keseharian
R amu pula dengan emosi baik
D engan begitu kita akan dewasa
E nergi positif kita pilih
K eintelektualan adalah daya
A gar rasa merdeka lebih berarti

17 Agustus 2019



KETERPISAHAN

keterpisahan
adalah keniscayaan
diam-diam mengintai
terkadang pun telah sampai
di saat kita mungkin terlena
di kala kita tengah alpa
yang tersisa lalu rindu

ketakbersamaan
bisa memperindah kenangan
yang lantas kita tabung
menjadi penangkal linglung
setelahnya terus ada harapan
bagi suatu awal perjalanan
namun, bilakah tiba?

lagi-lagi keterpisahan
terus mengirim tanda tanya
di antaranya bernama cemburu
sebab tak jua dapat bertemu
kemudian bisa serupa dendam
jika saja semua dijawab diam
yang tak mudah dipadamkan

16 Agustus 2019



KUBAWA PUISI

kubawa puisi
bersilaturahmi
ke kediaman arti
biar sekian imaji
tak merasa asing
atau pun bersaing
mengambil nuansa
yang kerap tergesa
dikenakan

juga sajak
tak lupa kuajak
ke rumah makna
agar hilang curiga
bahwa dirinya
adalah kendara
yang akan membawa
ke padang nalar
riuh oleh sinar

15 Agustus 2019



BANGUN

saat terbangun
mungkin terasa ada di gigir tebing
atau ada di tengah penyamun
yang mendatangkan rasa pening
dan ketakberdayaan diri

ketika bangun
desir angin memberi harapan
mengusir pelan rasa ngungun
sebab hidup memang pertarungan
harus dihadapi dengan siasat

13 Agustus 2019



DI TANAH LAPANG ITU

di tanah lapang itu
aku berasyik masyuk denganmu

kau membelaiku sambil ingatkan
noda yang tercecer berserakan
cela yang harusnya tak dilakukan
pongah yang sering terlupakan
lupa diri yang kerap memabukkan

aku pun diam dan berkalkukasi
sekian kenistaan harus diakhiri

11 Agustus 2019



MEMBERI ITU

memberi itu
bukan membeli

dengan membeli
kau kehilangan
pun mendapatkan
tapi lantas sirna
sebab dalam fana
hampir nihil
yang kembali

membeli itu
bukan memberi

dengan memberi
tanpa paksaan
bukan tekanan
pamrih pun tiada
bukan cuma dunia
yang kau rengkuh
yang kau raih

selalu ada misteri
dalam memberi
terlebih lagi
dengan jernih hati

10 Agustus 2019



SAAT UNTUK MERENUNG

mestinya ini saat merenung
beriktibar dalam hening
masuk kepada setiap relung
agar yang selalu bikin pening
dapat diurai secara cendekia

yang ada lebih banyak khotbah
membagi pesan tanpa dicerna
padahal intinya ihwal berubah
bukan berlomba kirim wacana
yang bisa saja tak dimengerti

jadikan saat ini buat mawas diri
belajar inti yang bagai enigma
arti dan makna terus perlu dicari
sebab ia sarat tanda tanya
dan sering serupa fatamorgana

10 Agustus 2019



TATKALA YANG TAK DIHARAP MERAPAT

tatkala yang tak diharap merapat
rasa syukur pertama meluncur
jika tak terduga itu menceriakan

ketika yang tak dikira menimpa
percaya kepada-Nya yang utama
meski mungkin ia menceraikan

saat yang entah tiba-tiba tiba
latih diri pahami tiap teka-teki
sebab hidup selalu buat takjub

9 Agustus 2019



DOA

biarkan doa itu dilantunkan
tanpa perlu kita curigai
atau selidiki sampai inti
sebab apa hak memata-matai
atas komunikasi dengan Dia?

doa adalah kata penuh misteri
tatkala nyatakan mendoakan
sungguhkah itu kita lakukan
atau jangan-jangan kebiasaan
tanpa tindakan?

setiap hari berseliweran
pengakuan mendoakan sesama
untuk setiap kejadian apa saja
namun apa makna pernyataan
yang hanya sebatas di kata-kata?

8 Agustus 2019



KAMBING HITAM

selalu ada kambing hitam
diam menerima nasib tiba-tiba
sabar dan tak mungkin naik pitam
sebab ia sadar akan makna fana
terlebih di bangsa yang suka lupa
yang lempar batu kesukaannya
tapi tangan disembunyikan
dan menepi tapi mendendam
menunggu waktu buat menista
tanpa mau mendengar pesan
apalagi paparan logika

senantiasa ada yang ganjil
sulit dimamah nalar sederhana
namun di sini tak ada yang muskil
dan siapa saja harap menerima
uraian pelik disangka menakutkan
maka dicarilah tertuduh kodian
yang mustahil untuk berkelit
atau memberi alibi berbelit-belit
manggut-manggut yang ada
tertiup angin bergoyang bengong
seperti paham tapi melompong

7 Agustus 2019



SEHABIS GEMPA DAN PADAMNYA LISTRIK

Sehabis gempa dan padamnya listrik, masih jugakah engkau terus memekik, merasa telah dizalimi keadaan karena merasa lumpuh dan hanya bisa mengaduh?

Engkau telah dimanjakan teknologi yang selalu membawa risiko tetapi kau pilih masa bodoh sebab bagimu ilmu adalah segalanya sementara rendah hati adalah omong kosong bebal.

Kebersyukuran bagimu hanya milik pecundang sebab dalam pahammu yang serba mutakhir akan mengikis yang mubazir dan tak ada alasan untuk mampu mengatasi gerak zaman.

Kau sungguh alpa akan hakikat dan hanya memberhalakan yang serba cepat padahal makna hanya mungkin diraih dari perenungan yang dalam dan itu memerlukan keheningan.

Itu sebabnya engkau saat ini diberi kesenyapan untuk menyelidik ke dalam diri serta mencari arti di kefanaan ini dan bukannya untuk meliarkan amarah serta kenistaanmu.

5 Agustus 2019.
https://sastra-indonesia.com/2019/08/puisi-puisi-ibnu-wahyudi-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar