Selasa, 26 Mei 2020

MENUNTUT ILMU (1)

Pertemuan dengan mahaguru sastra HB Jassin dan St. Takdir Alisjahbana
[Bersama HB Jassin di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin TIM]
Djoko Saryono *

Berburu ke padang datar
dapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
bagai bunga kembang tak jadi

Bagiku, kehadiran dan peranan guru dalam menuntut ilmu tak tergantikan oleh sarana dan alat apa pun, bahkan oleh teknologi secanggih apa pun. Kenapa? Dalam menuntut ilmu atau pengetahuan, hubungan guru dan murid itu bersifat koeksistensial-humanistis, saling mengada-memanusia, bukan hanya bersifat transaksional dan instrumental, bukan sekadar pengalihan dan tawar-menawar ilmu, apalagi dol-tinuku (jual-beli) ilmu.

Memang aku bisa belajar ilmu atau menuntut ilmu melalui sumber dan media tertentu, misal melalui buku, jurnal, majalah, dan sumber atau media lain baik lisan, cetak maupun digital. Namun, kesempurnaan dan kelengkapan ilmu (bagiku) memerlukan kehadiran guru; karena bagiku guru itu "separuh nyawa" ilmu yang bisa kutuntut -- guru sejati itu akar, hulu, dan mata air ilmu. Guru yang kumaksud di sini bukan (sekadar) pendidik profesional, melainkan setiap orang yang menguasai dan mumpuni ilmu tertentu berkat kecintaan dan komitmen luar biasa kepada ilmu itu. Dalam hidupku, setiap ilmu perlu punya akar, hulu atau mata air yang jelas dan bening yang berasal dari orang yang mumpuni dan menguasai.

Kepada orang-orang yang menguasai dan mumpuni ilmu tersebut aku tak segan dan tak lelah berguru dan menuntut ilmu secara sungguh-sungguh, tak setengah-setengah, agar hasilnya juga tak setengah-setengah (baca: hasilnya utuh dan sempurna). Bukan "berguru kepala ajar" yang hasilnya "bagai bunga kembang gak jadi", aku merasa harus berguru "tak kepalang ajar" agar "bunga menjadi berkembang". Sebab itu, dengan segenap konsekuensi, aku berusaha mendatangi, menghadiri, dan atau beranjangsana ke tempat-tempat orang "yang bagiku merupakan guru sejati".

Dahulu, ketika rasa ingin tahu sastra Indonesia dan kehendak belajar sastra Indonesia amat kuat-besar, bisa dibilang berbuncah-buncah, aku terpukau dua sosok mahaguru sejati sastra Indonesia, yaitu HB Jassin dan St. Takdir Alisjahbana. Bagiku, keduanya bintang kejora atau mercusuar sastra Indonesia yang sangat pantas digelari "mahaguru sastra Indonesia sepanjang masa" -- keduanya pengawal dan penjaga denyut nadi kehidupan sastra (dan bahasa) Indonesia. Sebagai bintang kejora atau mercusuar sastra Indonesia, cahayanya membuat nanar.

Hasrat bertemu, berbincang, dan menimba ilmu sastra Indonesia kepada keduanya jadi mimpi sejak menjadi murid sekolah menengah dan mahasiwa. Bagiku, sungguh tak cukup bila hanya membaca buku-buku keduanya (yang bagi menjadi pembimbing masuk ke rumah sastra Indonesia). Sebab itu, dengan berbagai usaha cara aku senantiasa berusaha menemui dan bertatap muka dengan keduanya. Kadang aku sendiri, kadang bersama orang lain (baca: kelompok).

Maka dari itu, kadang aku nekad naik bus ekonomi atau kereta api Matarmaja kelas ekonomi ke Jakarta dengan tujuan bertemu dan dapat mendulang pengetahuan sastra dari HB Jassin atau St. Takdir Alisjahbana. Tiba di Jakarta, tujuan utamaku hanya ke TIM terutama Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin dan atau ke Universitas Nasional (UNAS) Pejaten guna bertemu St. Takdir Alisjahbana. Apalagi kalau ada seminar (yang relatif jarang, tak seperti sekarang yang bak cendawan di musim hujan) yang pembicara utamanya HB Jassin atau St. Takdir Alisjahbana, aku sering nekad berusaha ikut dan hadir. Kalau bisa memprovokasi orang lain untuk ikut ya bersama-sama teman, kalau tak ada yang bisa diprovokasi ya berangkat sendiri.

Dengan cara demikian, aku dapat bertemu dan menimba ilmu sastra Indonesia kepada dua mahaguru sastra Indonesia yang menyilaukan diriku. Bagiku, baik HB Jassin maupun St. Takdir Alisjahbana adalah mahaguru sastra Indonesia yang sangat rendah hati, berbesar hati ditemui siapapun, hangat jiwa, dan melayani dengan telaten kepada siapa pun. Nama dan reputasi menjulang kedua beliau tak membuatnya enggan menemui murid seperti diriku. Berhadapan dengan kedua mahaguru yang kaya raya pengalaman dan pengetahuan, aku benar-benar murid yang hanya bisa mematung menyimak uraian kedua beliau. Dalam sepanjang hayat keduanya, aku merasa beruntung karena beberapa kali berjumpa dan berbincang di tempat kerja kedua beliau (semoga Allah memberi tempat terbaik bagi kedua mahaguru sastra ini). Baik sendiri maupun bersama kawan, oleh kedua beliau, aku merasa disambut hangat, penuh suka cita, dan dimartabatkan sedemikian rupa sebagai murid. Kedua beliau juga melayaniku cukup lama, berbilang jam, dan tak tampak tergesa-gesa atau berharap tamunya yang pemula dan awam lekas pergi.
[Bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Bu Riris Sarumpaet di ruang kerja beliau]
[Bersama-sama kawan diladeni berbincang-bincang oleh Sutan Takdir Alisjahbana di ruang kerja beliau di UNAS Pejaten]

____________________
*) Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd adalah Guru Besar Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra pada kampus UNM (Universitas Negeri Malang). Telah banyak menghasilkan buku, artikel apresiasi sastra, serta budaya. Dan aktif menjadi pembicara utama di berbagai forum ilmiah kesusatraan tingkat Nasional juga Internasional.
http://sastra-indonesia.com/2020/05/menuntut-ilmu-1/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar