Minggu, 11 Juli 2021

Belajar Sejarah Lokalisasi Dolly Hingga Menara Eiffel


Foto jepretan Rahadian Bagus; ketika ‘menyelundupkan’ buku Ladang Pembantaian di Frankfurt Book Fair 2015
 
Erik Purnama Putra
Republika, 7 Des 2015
 
Manusia itu sejatinya tidak bisa dipisahkan dari sejarah. Karena itu, setiap orang yang memiliki masa lalu, masa kini, dan masa depan, diharapkan tidak pernah berhenti untuk belajar sejarah. Sarana belajar sejarah tidak melulu harus melalui media buku, kali ini kita bisa mempelajarinya dengan membaca cerita pendek (cerpen).
 
Eko Darmoko melalui buku Ladang Pembantaian yang terdiri 15 cerpen berbeda-beda tema, yang sebagian sudah dimuat di berbagai media massa, ini mencoba menghadirkan cara baru bagaimana seseorang dapat mempelajari sejarah dengan gaya penuturan berbeda dari biasanya. Penulis mencoba menyajikannya dengan cara tak biasa, kalau tidak boleh dikatakan luar biasa.
 
Dalam cerpen berjudul ‘Dolly’, misalnya, Eko menyajikan sebuah kisah baru tentang asal usul berdirinya lokalisasi tersohor di Surabaya itu. Penulis mengajak pembaca untuk belajar sejarah tentang asal-usul lokalisasi Dolly.
 
Dari cerpen ini, kita bisa menarik kesimpulan tentang sosok Dolly dan salah kaprah pemahaman masyarakat tentang siapa itu Dolly, yang ternyata malah tidak pernah terlibat dalam praktik bisnis lendir yang konon terbesar di Asia Tenggara tersebut. Tentu saja untuk bisa mengungkap fakta itu, penulis harus melakukan riset turun lapangan demi membuktikan kebenaran, berdasarkan penuturan narasumber A1 dari keluarga Dolly.
 
Dalam cerpen lain, penulis mengajak pembaca untuk menikmati kisah petualangan. Gaya cerpen traveling yang tertuang dalam judul ‘Keyko’ ini di mana disajikan kisah perjalanan menegangkan ke Gunung Semeru, yang tentu menarik untuk diikuti.
 
Pun dengan model cerpen reportase dengan judul ‘DPO’ yang diambil dari kisah sebenarnya, namun dengan tokoh fiktif tentang kasus korupsi yang dilakukan pejabat Pemprov Jatim. Dari sini, kita diajak belajar bagaimana seorang jurnalis–profesi penulis–dalam mengorek informasi tanpa membuka jati diri dengan mengelabui narasumber selayaknya detektif kawakan.
 
Dengan membaca buku ini, kita akan dapat menikmati percakapan khas Surabaya, yang mendominasi latar belakang tokoh dalam beberapa cerpen. Karena itu, jangan kaget ketika berbagai tokoh dalam cerpen ini sangat mudahnya mengeluarkan makian atau umpatan warga ibu kota Provinsi Jawa Timur tersebut.
 
Seperti dalam judul cerpen ‘Surabaya Kita; Dulu, Kini, dan Esok’ muncul kalimat, “Asu!”. Pun dengan cerpen ‘Perkosa’, salah satu tokoh berteriak, “Setan gundulmu.” atau ada juga, “Mau apa Kecoak itu telpon kamu malam-malam gini?” Dalam cerpen ‘Sudah Lama Aku Tak Membunuh Orang’ muncul ucapan, “Hei keparat.”
 
Tak hanya di Surabaya atau sekitar Jawa Timur, buku ini juga menghadirkan cerpen dengan latar belakang di luar negeri, tepatnya di Paris, Perancis. Tidak heran, diambil dari kisah ‘Bulan Khatulistiwa’ dan ‘Pusara’ maka terdapat menara Eiffel dalam kover buku ini.
 
Adapun terkait ‘Ladang Pembantaian’–yang menjadi salah satu cerpen–mengapa menjadi judul buku ini? Eko menerangkan bahwa sembari mencari dan menemukan diri, kita (jika boleh menyebutnya) sebenarnya hidup pada sebuah ladang untuk dibantai. Hanya saja, kita tidak sadar telah menghabiskan hari-hari yang membosankan. Seandaianya kita sadar, bisa jadi kita akan berbuat suatu hal yang tak biasa demi menemukan jati diri.
 
Tidak salah, nukilan sejarah, penggalan biografi atau otobiografi, juga etnografi, feature, bahkan fantasi dalam anggitan pengarang, bisa melampaui maknanya berkat subjektivitas yang tinggi. Belasan cerpen Eko menunjukkan bahasa adalah medan tualang, memperkaya tafsir dari bentuk-bentuk kenyataan, peristiwa, yang terlanjut dilembagakan-mungkin oleh jurnalistik, faham relisme, bahkan oleh mitos dalam pikiran manusia sendiri.
 
Penulis sangat piawai mencapai (dan kemudian mengisahkannya) puncak-puncak ruang dari tualang nilai subjektivitasnya, berupa kisah cinta yang menyentuh, persetubuhan yang brutal, perdagangan orang yang menggiurkan, dongeng mistik nan fantastik, pembunuhan yang mencengangkan, religiusitas yang menggelikan dan bahkan memilukan.
 
Sebagai karya yang kaya karena tradisi tualang yang bagus, moralitas cerita-cerita dalam buku ini tak cuma di sebalik kemiskinan, perempuan, korupsi atau penyakit sosial. Moralitas bisa terbit dari sembarang suasana, tak terkecuali dari partitur Jim Morrison, Frederick Chopin, Bob Dylan, Janis Joplin, Rolling Stones, Kurt Cobain atau dari tabiat para pengarang dan penyair dalam tokoh ceritanya.
 
Singkat cerita, buku yang diluncurkan di Dewan Kesenian Surabaya (DKS) ini layak menjadi salah satu koleksi untuk menambah wawasan bagaimana mengenal dunia cerpen yang dituturkan dengan gaya penulis yang mengekplorasi percakapan dengan ungkapan-ungkapan tegas tanpa basa-basi, sebagaimana menjadi watak wong Suroboyo, yang dikenal asal njeplak dalam percakapan sehari-hari.
 
Judul : Ladang Pembantaian
Penulis: Eko Darmoko
Penerbit: Pagan Press
Tebal : viii + 151 halaman
Edisi : 2015
***

http://sastra-indonesia.com/2021/07/belajar-sejarah-lokalisasi-dolly-hingga-menara-eiffel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar