Sabtu, 07 Agustus 2021

SURABAYA KOTA PELACUR

Judul buku: Pohon Bernyanyi - Antologi Puisi
Pengarang: Akhudiat
Penerbit: YAA (Yasmin, Andre & Ayesha)
Cetakan: I, 2012
Tebal: 106 halaman
Peresensi: Aming Aminoedhin *
Majalah Alur DKS, Mei 2012
 
Barangkali kata 'pelacur' yang menginspirasi Diat, sastrawan kondang dengan nama lengkapnya Akhudiat. Anak Rogojampi-Banyuwangi, yang lahir 5 Mei 1946, dan malang-melintang di dunia sastra tanpa henti ini. Utamanya, bidang penulisan naskah teater, dan berkali-kali pula, ia mememangkan lomba penulisan naskah teater tahun 1970-an, diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta. Bahkan akhir tahun lalu, ia menulis, menyutradarai, dan mementaskan naskah lakon terbarunya 'Skolah Skandal' pada Festival Seni Surabaya, 3 November 2011.  Sukses!
   
Soal 'pelacur' itu pulalah, yang kemudian ia menuliskan dalam sebuah puisi, dan kemudian puisi itu dijadikan judul kumpulan puisinya. Puisi itu, berjudul Pohon Bernyanyi, yang berkisah tentang pelacur-pelacur jalanan kota Surabaya. Kita simak dua bait awalnya: //Pohon-pohon Jalan Diponegoro/siang hak pelihara dinas taman kota malamnya/dihuni perempuan-perempuan wangi, mereka jaga dengan setia hingga dini hari //Mereka bidadari turun gunung/ Sidokumpul, Gang Dolly, Putat & Jarak, berderet/di jalan protokol bagai pagar ayu kibarkan panji &/senyum. Merogoh cinta di kantong lelaki yang/marak// (hal.63).
   
Diat tidak hanya menulis pelacur, tapi juga menulis puisi tema: kampung halaman,  religi, dan kota Surabaya, dengan berbagai perspektifnya. Misalnya, soal pasar Keputran, Pandegiling, Wonokromo, Gerbong Miring, lantas ada yang berjudul:  Kotaku, Senja, Surabaya 700 Tahun, Surabaya Mengalir, Pohon Bernyanyi, Takziah Bagi Fotografer, dan Menulis Lumpur. Puisi yang ditulis dengan tema tentang Jakarta, ada: Sair Bis Kota, 1000 KM Dari Cinta, dan Kereta 10 Batu. Tema tentang New York, ada puisi berjudul: Maghrib dan Aho, New York 1976.
    
Diat memang pernah ikut International Writing Program di Iowa City, Amerka Serikat,  sehingga tak salah jika ia menulis New York. Bahkan cerpennya berjudul  'New York Sesudah Tengah Malam' diterjemahkan Dede Oetomo 'New York After Midnight' termuat dalam Manhattan Sonnet I, Yayasan Lontar Jakarta, 2002.
   
Membaca puisi-puisinya, kita diajak tamasya, dari Rogojampi-Banyuwangi, hingga Tanah Suci. Puisi Diat memang lebih berciri pada puisi naratif atau bercerita, sehingga kita benar-benar diajaknya tamasya.
   
Puisi tentang kampung halamannya  terasa indah, seperti Diat mengisahkan pada puisi Jalan Ke Sumber, yang potongan sajaknya berbunyi: aku di jalan setapak masa kecilku/di perbukitan semak keriting/ketika rama kawan canda/ daun sulur, kembang,  tali, jerami..... (hal.55). Atau pada puisi Karanganyar yang antara lain, berbunyi: langit terlalu biru/di celah reranting berdaun kering/dua camar membubung putar-putar/bagai kalangan penari di kalangan......(hal.27).
   
Puisinya yang lain tentang Banyuwangi; berjudul Ziarah Laut,, menuliskan legenda Sri Tanjung dengan perspektif  berbeda, yaitu saat ia pulang di hari Lebaran. Beberapa larik puisinya berbunyi: kami penziarah di hari lebaran/tunaikan nazar di makam keramat/minum seteguk di telaga sri tanjung/duduk sejenak di bayangan kenari tegal loji/dan arak-arakan ke pesisir boom lama (hal. 53).
   
Soal kota New York, Akhudiat, bercerita dan memotret Broadway, Manhattan, subway, serta seluruh derap-gempitanya; namun ia ternyata tetap rindu subuh di kampungnya, yang dibangunkan suara adzan. Tidak seperti New York, yang membangunkannya adalah suara armada sampah dan lagu sumbang suara pemabuk.
   
Membaca puisinya Diat berbau religi Islam, tertulis: Dari Kandungan Al-Fatihah (hal.  74), Istighfar di Maktab (hal. 79),  Doa Sepasang Sayap (hal. 81), Doa  Abadi Ajaran Sunan Drajad Abad Ke-14/15 (hal. 82), dan Dua Kenikmatan (hal. 100). Menarik untuk dicatat dari puisi religinya yang berjudul  Istighfar di Maktab, di dalam puisi itua ada  tersirat kritik bagi diri sendiri, dan juga pembacanya. Bahwa naik haji itu, terkadang kita lupa niatnya. Beribadah atau hanya jalan-jalan shopping belaka? Simak satu baitnya berbunyi: Ini sungguh ziarah suci & murni/menemukan tanah air rohani/ataukah sudah berubah sekedar JJS/jalan-jalan dan shopping/seperti ke kota-kota wisata dunia lainnya? (hal.80). Hal ini, karena banyak orang berbelanja di Pasar Seng, begitu bernafsunya, hingga kopor besarnya penuh hampir meledak. Sebuah puisi sindiran bagi para calon haji yang mau berangkat ke Tanah Suci.
   
Mengkritisi atas kumpulan ini, adalah tidak adanya ISBN-nya, lantas halaman 26, puisinya tanpa judul, meski sebenarnya di daftarnya  isinya ada tertulis berjudul Dalam Air. Tapi kumpulan Pohon Bernyanyi, berukuran mungil   13 X 19 CM ini, cukup memikat hati. Setidaknya bagi pembacanya, yang disuguhi sesuatu yang akan mendedah hati, bahwa hidup ternyata memang beraneka-warna. Buku bersampul foto pohon kering, pentas lakon  Skolah Skandal 2011 ini,  memuat puisi Akhudiat yang ditulis sejak 1973-2010. Sampul dan tata letaknya digarap Amih Kiah,  dan diterbitkan oleh anak-anaknya sendiri Penerbit YAA (Yasmin, Andre & Ayesha) Surabaya, 2012.
   
Barangkali tidak menjadi afdol, ketika kita tidak membaca kumpulan puisi ini, sebab kita tak akan ikut tamasya bersamanya. Pengin punya bukunya, hubungi Dewan Kesenian Surabaya, dan Anda akan diajak tamasya.
 
Desaku Canggu, 17 April 2012

*) Aming Aminoedhin, penyair tinggal di Mojokerto, bekerja di Balai Bahasa Surabaya, ketua FSBS (Forum Sastra Bersama Surabaya). http://sastra-indonesia.com/2021/08/surabaya-kota-pelacur/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar