Senin, 23 Agustus 2021

Zadie Smith (25 Oktober 1975 – )

Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/?p=318
 
Zadie Smith nama lahirnya Sadie Smith, pengarang Inggris lahir di barat laut London 25 Oktober 1975. Ibunya Yvonne McLean asal Jamaika berimigrasi ke Inggris tahun 1969, ayahnya Harvey Smith dari perkawinan kedua. Masa kanak suka berdansa, kala remaja aktris teater musikal, uang kuliahnya dari menyanyi jazz. Ketika berusia 14 tahun mengubah namanya “Zadie.” Sekolah di Malorees SMP, Hampstead Comprehensive School dan King’s College, Cambridge University demi belajar sastra Inggris. Novel pertamanya White Teeth memenangkan Whitbread First Novel Prize 2000, novel bercorak realisme magis tersebut menggegerkan Inggris sepanjang tahun 2000. Seperti Zadie sendiri, tokoh utama White Teeth seorang London berdarah campuran yang lahir di pertengahan 1970-an. Adapun tokoh utama novel keduanya The Autograph Man (2002), seorang warga London berdarah campuran Yahudi-Cina. Zadie bertemu Nick Laird di Cambridge University, menikah tahun 2004 di Kapel King’s College. Novel ketiganya, On Beauty (2005) masuk nominasi pemenang Booker Prize 2005. {dari Ensiklopedia Sastra Dunia, Anton Kurnia, i:boekoe 2006 & //www.facebook.com/pages/Zadie-Smith/36287826148?v=info}
***
 
Terus terang aku belum pernah membaca sekelumit pun kalimah novelnya, namun kan kucoba menelisiki dirinya atas pantulan tujuh foto di facebook-nya: Zadie perempuan periang berdarah Jamaika, ada sekuntum bunga menyembul dari fikirannya, hari esok cahaya matahari meresap ke dalam diri.
 
Langkah luwes dendangkan irama hayati, sorot matanya tajam menembus segala benda memasuki ruang puitik. Dan sentuhan jemarinya tergarit kemeriahan, lintangan alis menandas ketegasan, serupa ada makhluk gaib ikuti gerak-geriknya berpantulan keyakinan.
 
Cahaya ketegaran menapaki tangga kemungkinan dilalui bersama masa purnama segera tiba. Ada pesona tak luntur dari darah campuran sedarah seniman setiap hari meradang demam pencarian, digodok jiwa terpanggang takjub perikehidupan.
 
Jarak pengamatannya selentik angin menggoyang taburkan makna, tapi ketiba-tibaan datang hantu kenang membuyarkan renungan. Itu takkan lama sebab tatapan jitu membelah bayang menambah pengetahuan terbit dari keraguan.
 
Kukira tiap karakter dalam novelnya kentara resapan pribadi tampak terang pada ruangan, selukisan beruapan magis antara abstrak dan surealis. Umpama beban panggung berwarna hitam, ditimpanya cahaya beraroma harum memasuki penciuman terlambat dirasakan.
 
Langkah sederhana menegaskan sikap alami, saat tanyakan sesuatu dengan ringan disertai naiknya alis sebulan sabit dijanjikan malam-malam dinanti. Yang suka bergaul pandai bicara menelisiki ceruk jiwa-jiwa kehabisan tanpa kata-kata kecuali menyetiai keterpencilan misterinya.
 
Zadie yakin masa depan telah digariskan nenek moyang, dirinya tinggal melakoni yang tertitah serupa kuntuman kembang menunggu musim diedarkan mega, biru langit gemintang malam, suara-suara jauh di balik pandang. Bunga takkan mekar kecuali dibantu kaki-kaki kumbang cekatan, senyuman matang kuluman bibir berkecup kesuntukan menentukan terjadi kemudian.
 
Zadie pengagum diri sendiri, betapa percaya mengukur sudut pandang pewarnaan pantulan cahaya, hampir semua diperhitungkan seksama. Namun canda tawanya buyarkan segala, atau ini keseimbangan debur ombak teratur menghantam karang membelai bulir pasir, sewarna hitam-putih tonjolkan citra melunturkan pesona mengada-ada.
 
Paras tercipta tempaan malam-malam terjaga, kegelisahan tidak kunjung menepi, meski jiwa tegas menuwai arti mengejar makna dalam diri. Entah kehati-hatian atau telah faham saat tercenung menghampiri persoalan serta keteguhan mengagumkan.
 
Aku petik pendapat novelis bercorak realisme magis Gabriel Garcia Marquez; “…sebuah kenyataan bukanlah yang tertulis di kertas, namun yang hidup dalam diri kita dan menentukan saat-saat kematian sehari-hari yang tak terbilang banyaknya, menjelma sumber kreativitas yang tiada pernah habis, penuh penderitaan serta keindahan…”
 
Mungkin demikian ada kilatan tak terkendali saat berkarya, lesatnya nyawa-nyawa perasaan dari eraman bathin memuntahkan darah kental sulit dipercaya. Serta berlangsung menyusuri lorong bahasa menjelma hadirnya temuan peperangan tiada habis menghampiri waktu-waktu percobaan abadi.
 
Sisi lain bermakna kesurupan pun ketegangan seolah tenang menawan keganjilan yang rumit digambarkan, meski dalam kurun masa paling akrab. Atau itulah cerminan jenaka bersenyum ceria dilepaskan jemari kata-kata, memperindah menutupi cela-cela tak terjamah cahaya.
 
Dan ketenangan menentukan perimbangan kalimah, apakah tertunduk menghadap bumi dengan angan melayang atau menatap langit bersimpan keganjilan. Kurasa dunia kanaknya menuntun nurani ke laut perasaan derita sunyi ingatan pantai, namun seolah hidup tanpa batas berlarian dendangan hati.
 
Berhenti sejenak sebelum kedewasaan pandang pemahaman meningkat tetapi waktu kian lesat, hanya kesungguhan terpatri. Membaca buku dalam damai menyingkap kelambu di balik tulisan mengarungi sejauh lemparan, kedipan sukacita pula kebencian.
 
Catatan ini mengingatkanku pada penyair Wislawa Szymborska dan sutradara Samira Makhmalbaf, memang tiada hubungan namun mungkin bersambung erat. Setidaknya sama-sama menjalani realitas hayat beraura keluguan bathin memikat di tengah jiwa kadang sontak digelandang badai pencarian menghadap matahari benar-benar tenang.
 
Sebagai penutup kupetik perkataan Imre Kertesz; “Kelak ia harus bersandar pada gambarannya sendiri tentang calon pembacanya, harapan-harapan yang ia rasa berasal dari pembacanya, dan membayangkan pengaruh yang ingin dicapainya.”
***

http://sastra-indonesia.com/2009/12/zadie-smith-25-oktober-1975/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar