Selasa, 17 September 2019

Disrupsi Literasi Berbahasa Jawa

Jefrianto *

SALAH satu pertanyaan yang pernah hidup di Jawa: Di manakah saya harus mencari buku berbahasa Jawa?

Boleh dikatakan, pertanyaan tersebut kini telah punahlah adanya. Di masa kini, bila kita mencari buku-buku berbahasa Jawa, cukup dengan membuka media sosial. Lantas, tinggal ketik judul buku atau nama penulisnya dengan menggunakan fitur pencarian.

Media sosial saat ini bukan hanya tempat untuk bersosialisasi, tetapi juga media berdagang. Andai kata melalui media sosial buku yang dicari belum ketemu juga, kita bisa mencarinya di berbagai aplikasi jualan online.

Kian canggihnya teknologi selalu membuat wajah dunia berubah. Yang tadinya sulit dicari sekarang mudah ditemukan. Yang tadinya langka tiba-tiba kini ada di mana-mana.

Yang terjadi pada dunia literasi berbahasa Jawa sebetulnya lebih dari kisah itu. Pada 2018, lahirlah sebuah komunitas sastra Jawa yang bernama Komunitas Bala Jawa. Anggotanya adalah para penulis muda seperti Zuly Kristanto (Tulungagung), Impian Nopitasari (Solo), dan Asti Pradnya Ratri (Yogyakarta). Uniknya, banyak di antara anggota komunitas itu yang belum pernah bertemu secara langsung di dunia nyata. Mereka hanya bertemu dan berdiskusi dalam sebuah wadah yang berupa WhatsApp group.

Di awal 2019, mereka menggebrak dunia sastra Jawa dengan menerbitkan kumpulan geguritan yang diikuti 106 penggurit muda yang berusia di bawah 40 tahun, yang berasal dari Jawa Tengah, DIJ, dan Jawa Timur. Yang cukup mencengangkan lagi, sejak proses pengumpulan naskah hingga peluncuran buku di Taman Budaya Yogyakarta, semua dikoordinasikan via online!

Sebelum Komunitas Bala Jawa, sebetulnya juga ada komunitas sastra Jawa yang bergerak di dunia digital, yaitu Jawasastra Culture Movement. Komunitas dengan anggota para mahasiswa Sastra Jawa UGM itu bergerak di media sosial dengan meme-meme berbahasa Jawa masa kini. Mereka juga kerap mengulas budaya dan filosofi Jawa dari sudut pandang generasi milenial.

Betapa wajah Jawa telah berubah. Betapa hebat pula yang berupaya mengingkarinya.

Itu bukan isapan jempol. Masih banyak yang berupaya mempertahankan mati-matian sastra Jawa dalam wujud cetak. Mereka yakin bahwa sastra Jawa dalam wujud cetak akan tetap langgeng dan baik-baik saja. Betapa klasiknya kisah macam itu. Mirip dengan suku asli yang berhadapan dengan pendatang.

Namun, diakui atau tidak, perubahan di Jawa adalah sesuatu yang tak terelakkan. Perubahan itu seperti sedang berbicara dengan gaya seorang Thanos: I’m inevitable!

Wajah Baru Dunia Jawa

Bila ditelisik secara mendalam, penolakan terhadap perubahan di Jawa dilakukan oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun. Mereka adalah konsumen baca yang masih setia sebagai pandhemen (pencinta) bacaan berbahasa Jawa cetak, khususnya majalah seperti Panjebar Semangat, Jaya Baya, dan Djaka Lodang.

Mereka sebenarnya juga pemakai teknologi layaknya generasi masa kini. Tetapi, kecintaan mereka pada klangenan macam majalah berbahasa Jawa memang sukar untuk diubah. Dan itu tidak masalah juga sebetulnya. Sebab, generasi lama dan generasi masa kini sebenarnya bisa berjalan beriringan secara harmonis.

Generasi masa kini yang mulai mapan dan nyaman dengan media digital bisa belajar dari produk generasi lama. Misalnya, bagaimanakah cara membangun literasi seperti halnya majalah Panjebar Semangat yang masih eksis hingga usia 80 tahun sebagai media cetak.

Namun, untuk mencapai hal macam demikian, tentu dibutuhkan keterbukaan antargenerasi. Generasi lama jangan mudah berprasangka akan ditinggalkan oleh generasi masa kini, yang pergerakannya memang lebih cepat dan fleksibel.

Di sisi lain, generasi baru jangan sampai merasa jemawa sampai-sampai menganggap generasi lama itu kuno, lambat, dan kurang praktis dalam bertindak. Generasi masa kini juga harus insaf bahwa karena generasi lamalah mereka memiliki pijakan yang mantap. Kerja sama yang apik dari keduanya justru akan membuat Jawa yang berjaya.

Selama ini memang masih banyak orang yang beranggapan bahwa dunia Jawa, termasuk literasinya, hanya patut diurus orang-orang tua. Pandangan klasik itu, rasa-rasanya, juga kian mendekati kepunahan. Di luar Komunitas Bala Jawa dan Jawasastra Culture Movement, masih ada komunitas lain yang dimotori anak-anak muda seperti halnya Komunitas Sraddha dan Komunitas Jangkah yang aktif merawat dan melestarikan sastra Jawa dalam wujud manuskrip.

Sebanyak 106 penggurit muda dalam proyek Komunitas Bala Jawa juga merupakan sebuah teladan. Penggurit yang tampil tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa, guru, ataupun dosen. Ada empat penggurit yang masih berstatus pelajar SMP dan SMA.

Jawa hari ini, rasanya, juga kian fleksibel dengan adanya berbagai kelas menulis online. Orang bisa berkomunikasi dan belajar langsung kepada praktisi atau pakar tanpa perlu meninggalkan rutinitas. Cukup dengan mengamati gawai masing-masing. Andai kata terlambat mengikuti materi, tinggal scroll percakapan ke atas atau bertanya langsung kepada mentor melalui percakapan pribadi.

Dan di sinilah saya sepakat dengan pemikiran Jack Ma. Perubahan tak bisa ditaklukkan. Ia hanya bisa dilayani.

Baturraden, 2019

*) Jefrianto, pegiat sastra Jawa, tinggal di Banyumas.
https://www.jawapos.com/minggu/saujana/14/07/2019/disrupsi-literasi-berbahasa-jawa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar