Selasa, 10 Desember 2019

Diklat Teater di Kaki Bukit Larangan

: Teater Sembodo dan Teater Akeq
Rakai Lukman

Jumat (01/11/2019) selepas ashar meluncur lokasi diadakannya Diklat Teater. Sebelum sampai mampir dulu di Sanggar Pasir di Banyurip Ujung Pangkah. Di sanggar lagi menata teras gubuk literasi, dikerjakan oleh Deni and friend, kedatangan saya disambut mendung abu-abu di langit sore. Mereka begitu asyik beraktivitas sampai berkeringat pun tak dihirau, saya hanya sebagai penonton pertunjukan itu, sebagai saksi kegigihan lurah Sanggar merawat gubuk literasi. Sedikit tak tega muncul dibenak, saya menuju dapur meracik segelas kopi, lalu kusuguhkan. Sampai adzan magrib berkumandang, pekerjaan pun usai. Kemudian kami magriban, lantas berlanjut menuju lokasi Diklat teater.

Kami berangkat bareng, Deni dibonceng temannya, saya memacu sepeda motor membonceng angin. Perjalanan menuju arah barat, sampai di pertigaan PP (Pasir Putih) Dalegan, kami belok ke arah selatan melewati Desa Dalegan, di selatan desa sampai pertigaan kami belok ke arah timur, jalanan sudah diperlebar, plesengan jalan sudah ditata, sebagian sudah berpaving, tapi sayang belum selesai dan kondisi malam gelap, lampu jalan belum ada, cuma ada sebuah cafe selatan jalan yang lumayan terang, dan terlihat KerliP lampu perkampungan di lereng bukit Larangan.

Lokasi Diklat di baratnya dusun, tepatnya di persawahan warga, "kita ke teman-teman teater Sembodo dulu" kata Deni, yang tadi malam sempat mengisi materi olah rasa dan Sukma. Sampailah kami di depan musholah, timur musholah sudah ada beberapa rumah penduduk, kami melewati pematang sawah, terpaut satu petak kami sudah sampai di tempat Diklat, kedatangan disambut ramah oleh beberapa panitia, disuguhi legen, air minum sadapan dari pohon Siwalan. "Seger rasanya" kami mereguk kenikmatan legend asli dusun Sobero desa Dalegan.

Di sepetak tanah milik warga, yang belum ditanami padi, tenda-tenda berwarna-warni jumlahnya sembilan sudah didirikan, "kami bangun tenda dengan gotong-royong panitia dan peserta" ujar M. Zainuddin, pembina teater Sembodo. Adapun panitia cukup beratap terpal berwarna oranye di bawah pohon juwet (anggur jowo) pojok utara sawah. Antara magrib dan isya' perbincangan kami mengalir begitu saja, nampak di samping tenda beberapa peserta dipandu cak Usman (teater Akeq).

"Semalam kami diguyur hujan, hujan pertama awal musim, menuju November rain, keren kan" cerita pembina teater, sembari menyuguhkan bungkusan nasi. "Sudah biasa kok, kami kehujanan pas Diklat, kami anggap berkah bukan musibah" imbuhnya. Langit nampak remang, rembulan seperempat berselimut awan tipis menaungi lokasi Diklat yang kelilingi pohon juwet dan pisang, di petak sawah sebelah barat nampak beberapa pohon siwalan yang masih belum puas merindu hujan. Sisa-sisa hujan semalam membuat tanah yang tadinya retak mulai menyatu dan pupus rerumputan mulai tumbuh di antara sisa-sisa jerami, serupa harapan Diklat teater kali ini, menumbuhkan generasi yang aktif dan kreatif.

Materi yang disampaikan beraneka warna, dari dramaturgi sampai management organisasi. Pengisinya juga dari luar daerah dan dari sekitar. Pembinanya ini pernah aktif di teater UINSA, jaringannya lumayan. Yang mengasyikkan lagi adalah kemandirian yang diajarkan dengan cara menimba air, kekompakan pun nampak hilir mudik. Meski lampu penerangan pun sekedarnya. Juga bersentuhan dengan lokasinya dipilih di sini karena ingin bersentuhan dengan alam langsung dan ketika malam ada aroma kesunyian bisa dirasakan, harapan pembina.

Diklat teater Sembodo, materi Dramaturgi oleh Fatih Sampek (mantan ketua KotaSeger), keaktoran 1 oleh Dihya (teater Akeq), keaktoran 2 oleh Cak Gendut (teater Sabda UINSA), penulisan naskah dan penyutradaraan oleh Cak Kamal (teater Hampa UN Malang, olah vokal oleh Fikri (teater 20), olah rasa dan Sukma oleh Cak Deni (Lurah Sanggar Pasir). Sebuah kolaborasi materi-materi dan pemateri teater yang berpengalaman.

Hal ini menjadi point plus dalam mengenalkan dasar-dasar teater kepada 26 pelajar (MA dan Mts Roudhotul Ulum Banyutengah Panceng). berlangsung dengan hikmat dan antusias dari para peserta. Bahkan ada materi yang mengeksplorasi alam dengan olah cipta yang melakukan jelajah di pematang sawah sekitar lokasi. "Inilah wujud mengenal seni budaya dan alam pada generasi milenial dan wujud komitmen kami membina dan mengarahkan peserta didik" M. Zainuddin menutup perbincangan bersama yang kemudian disambut kumandang adzan isya'.

Lalu berlanjut sholat berjamaah, nampak religiusitas di Diklat kali ini. Selepas Diklat akan ada pesta api unggun yang diisi pertunjukan peserta dan panitia. Lantas disambung dengan berkisah sejarah teater Sembodo oleh sesepuh, Sholihuddin. Juga perwakilan dari yayasan yang mendukung kegiatan kali ini. Malam dini hari ada jelajah malam dan pembaiatan. Pagi harinya pemilihan ketua dan pengurus Sembodo, lalu baksos dan go home.

Kami bertiga pun pamit, melanjutkan perjalan menuju lokasi Diklat teater Akeq IAI Qomaruddin Bungah Gresik. Kira-kira ke arah tenggara kisaran 200 m. Kami parkir sepeda di parkiran. Nampak di baratnya sumur (digali tahun 1997) lubangnya cukup besar, dibarat sumur ada kamar mandi. Di sekitarnya lokasi memasak untuk kebutuhan makan, minum dan mandi. Para panitia lagi rembukan untuk pementasan peserta dan pukul 20.30 WIB. Kedatangan kami disambut dengan ramah dan sukacita, saya pun bertanya tentang Diklat kali ini. Lokasi bersebelahan dengan perkampungan di kaki bukit Larangan, dusun Soberoh.

"Diklat sudah ke 19, lokasi di sini kami tempati sudah berkali-kali" cerita ketua panitia, Moh. Ainul Yaqin. Teater Akeq sudah tergolong tua usianya, dari beberapa generasi, sambung menyambung dalam keseduluran. Meskipun kali ini peserta cuma sepuluh, rata-rata perempuan. Panitia tetap semangat demi terwujudnya generasi berkesenian yang aktif kolektif. Sebagaimana tertuang dalam temanya "guyup rukun seduluran dalam kreativitas karya".

Beragam materi yang disampaikan dimulai dari management sanggar dan managemen konflik oleh Cak Ulum, Cak Sofin, dimoderatori oleh ketua panitia. Wawasan keteateran oleh Cak Roin (pembina KotaSeger dan Sanggar Pasir), keorganisasian oleh Fani (sesepuh Akeq dan pembina teater SKS SMK Assaadah Bungah), keaktoran oleh Cak Dihya. Dalam penyerapan materi peserta meski sepuluh tetap antusias.

Diklat kali ini, teater Akeq kedatangan tamu dari Kasun Sobero, yang berpesan "kegiatan positif seperti ini, kami selalu mendukung dan ikut senang" juga kedatangan tamu dari Sanggar Pasir, RBP (Rumah Budaya Pantura), dan senior teater Akeq (Fani, Mustofa, Toni, Najah, Kiki). Mereka berterima kasih dan ikut bangga dengan Diklat kali ini, yang mana regenerasi Akeq masih berlanjut, selalu ada yang aktif dan kreatif. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 30 Oktober sampai 02 November 2019.

Malam apresiasi pun digelar, pertunjukan peserta dan panitia, ada pembacaan puisi, pantomim dan pementasan hasil Diklat. Panggung dan pencahayaan dipersiapkan oleh Cak Beqi bersama kru. Yang hadir ternyata bukan hanya penyelenggara, para penduduk kampung pun ikut nonton, ada yang mendekat ada yang dari kejauhan, maklum sedikit malu. Mereka ikut menikmati acara pertunjukan nampak menikmati dengan ikut hadir dan bertepuk tangan, bahkan anak-anak kecil juga ikut meramaikan. "peserta Diklat akan melakukan studi pentas pada acara malam purnama teater Akeq di IAIQ Bungah" tandas Sofin senior Akeq.

Malamnya ada jelajah malam dan pembaiatan anggota baru, sebagai wujud komitmen keanggotaan. Lalu pagi bersih-bersih dan berkemas lantas pulang. Saya pun memacu motor pulang lebih awal, ada jadwal di sekolah, kembali menjadi aktor berperan jadi guru Bahasa Daerah. Sampai jumpa dicatatan berikutnya.

Gresik, 12.13 WIB, 02-11-2019
http://sastra-indonesia.com/2019/11/diklat-teater-di-kaki-bukit-larangan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar