Minggu, 27 Juni 2021

Burung-burung Sajak

Hasan Junus
riaupos.co
 
The very idea of a bird is a symbol and a suggestion to the poet. Gagasan tentang burung adalah simbol dan gambaran untuk penyair, kata John Burroughs. Emily Dickinson, 1830-1886, seorang penyair Amerika terkenal akan puisi-puisinya di masa lalu. Hampir 1800 puisi yang telah dia tulis terkenal hingga hari ini.
 
Puisi tentang burung yang berjudul “A Bird” adalah contoh yang sangat baik yang dilakukan oleh Emily tentang bagaimana penyair menggunakan berbagai gaya sajak dan “meter” untuk membuat puisi lebih semangat dan hidup. Dickinson menggunakan “meter” untuk meneliti “kelakuan burung” di tanah dan di udara. Dia menggunakan rhyme scheme dalam perubahan puisi untuk menunjukkan perubahan dalam sikap burung. The very idea of a bird is a symbol and a suggestion to the poet. Gagasan tentang burung adalah simbol dan gambaran untuk penyair.
 
Dalam berkala sastra suara No 2 bulan November 1998, terdapat sejumlah puisi tentang burung yang saya senaraikan, dan bentuk tulisan itu merupakan sesuatu yang baru, yakni bagaimana menyandingkan para penyair kelas dunia dengan para penyair Indonesia maupun para penyair Riau, yang terkenal, kurang terkenal maupun yang tidak terkenal sama sekali. Jika dikumpulkan para penyair dan puisi yang bercerita tentang “burung”, tidaklah cukup usia dan tenaga rasanya untuk menuliskannya, dan jika dibuat sebuah buku atau pun beberapa jilid buku dengan satu judul, pun agak rumit dan memerlukan penelitian yang seksama, mungkin dengan sedikit biaya atau banyak biaya berupa materi, apalagi pikiran.
 
Misalkan saja senarai sajak “burung” dimulai dari abad ke-12, yakni Farid ud-Din Attar (1145-1146 – c. 1221) dengan Musyawarah Burung (Mantiqu ‘t-Tayr, 1177) adalah buku puisi Persia sekitar 4500 baris. “Burung-burung di dunia berkumpul untuk memutuskan siapa yang menjadi raja mereka. Yang paling bijaksana dari mereka semua, menunjukkan bahwa mereka harus menemukan si-legenda Simorgh, yaitu burung mitos Persia. Sebuah alegori dari pencarian Tuhan. Ketika tiga-puluh kelompok burung akhirnya mencapai tempat tinggal Simorgh, mereka menemukan sebuah danau, dan bercermin, kemudian mereka melihat refleksi diri mereka sendiri.
 
Saat itu di Cina, pada suatu malam tak berbulan,
Simorgh muncul pertama untuk pandangan fana
Dia biarkan sehelai bulunya melayang jatuh di udara,
Dan kabar dari ketenarannya yang tersebar di mana-mana
 
Maka akan terbentanglah sebuah panorama persajakan sejak masa lampau sampai masa kini semuanya tentang burung-burung terpilih yang berterbangan di cakrawala kesusastraan terdiri dari “Syair Burung Pungguk” karya Anonimous, “Syair Burung Pingai” karya Hamzah Fansuri, “Burung Adarna” karya pusaka orang Filipina.
 
Seterusnya: “Bird” karya Pablo Neruda, “The Oriole” karya Andrew Downing, “From The Shore” karya Carld Sandburg, “SYMPHONY AT DAWN” karya Joseph Kozlowski, “Advice To a Blue_Bird”, karya Maxwell Bodenheim, “The Bird at Greenwood”, karya Edna Dean Proctor, “A Bird Hatches, karya Keith Holyoak, :Bird Music” karya Rose Terry Cooke, “Birds” karya Sarah Josepha Hale, “Birds of Passage” karya Henry Wadsworth, “Birds of Prey” karya Claude Mckay, Birds of Spring” karya Watie W Swanzy, “Bird Songs” karya Martha Lavinia Hoffman, “The Blackbird” karya Alfred Tennyson, “The Bluebird” karya Edith Willis Linn Forbes, “The Bluebird” karya John Burroughs, “Chorus of Birds” karya Aristophanes, “The Crow” karya G. K. Thomas, “The Crows” karya, by Kenneth Rand, “The Dalliance of Eagles” karya Walt Whitman, “Dead Thrushes” karya Nicarchus, “Duval’s Birds” karya Conrad Aiken, “Empty Nest” karya Martha Lavinia Hoffman, “The Exposed Nest” karya Robert Frost, “Grackles” karya Walter Wykes, “The Green Linnet” karya William Wordsworth, “Hearing the Early Oriole” karya Bai Juyi, “How the Birds Came” karya Arthur Guiterman, “Interview With a Robin” S. Moore, “Lapwings” karya Alison Brackenbury, “The Life of a Bird” Edith Matilda Thomas, “The Little Chickadee Warbler of the Winter Woods” karya Isaac McLellan, “The Loon” karya Lew Sarett, Migrating Birds that Come to the Found and Food Basket Near My Window” karya August Wilhelm Wern, “Mockingbird” karya August Wilhelm Wern, “The Mockingbird” karya Du Fu, “A Mocking-Bird” Witter Bynner, “My Partridge” Agathias, “The Nightingale” Anna Katherine Green, “The Notes of the Birds” Isaac McLellan, “Oh Little Bird” karya Edwin Leibfreed, “The Oriole” karya Andrew Downing, “The Oven Bird” karya Robert Frost, “The Owl” karya Alfred Tennyson, “The Redbreast Chasing the Butterfly” karya William Wordsworth, “Robin Redbreast” karya Eliza Allen Starr, “Sea-Gull” karya Isaac McLellan, “Sea-Gulls Inland” karya Teresa Hooley, “The Shining Bird” karya Marjorie Allen Seiffert, “Sing, Little Birdie!” karya Watie W. Swanzy, “The Snowbird” karya Caroline Spencer, “The Song of the Cranes” karya Su Shi, “The Sparrow’s Nest” karya William Wordsworth, “The Swallow” karya Anacreon, “The Swallow” karya Edwin Curran, “Swamp Owl” karya Lew Sarett, “To a Hummingbird” karya Christopher Pearse Cranch, “To a Raven” karya C. B. Langston, “To a Robin Redbreast” karya Richard Chenevix Trench, “To a Sky-Lark” William Wordsworth, “To the Cuckoo” karya William Wordsworth, “To the Man-of-War-Bird” karya Walt Whitman, “Wild Pigeon” karya Isaac McLellan, “Wild Swans” karya Edna St. Vincent Millay, “With the Eagle” Edward Robeson Taylor, “Matinya Burung-Burung” karya Francois Copee, “Jangan Larang Burung Bernyanyi” karya Sutardji Calzoum Bachri, “Seekor Burung” karya Roger Giroux, “Burung” karya Sitor Situmo­rang, “Burung Cinta” karya Leopold Sedar Senghor, “Burung” karya Subagio Sastrowardojo, “Gagak” karya Shinkechi Takahashi, “Orkestra Burung-Burung” karya Hafney Maulana, “Tiada Lagi Burung, Ibu Telah Meninggal” karya Alphonse de Lamartine, “Burung Nasib” karya Abu Akhwan, “Burung Terbakar” karya Rendra, “Bernyanyilah Burung” karya Vicente Aleixandre, “Burung” karya Leon Agusta, “Burung Waktu” karya Idrus Tintin, “Bulbul” karya Jorge Guillen, “burung” karya Ocatvio Paz, “nyahlah burung-burungku” karya Taufik Ikram Jamil, “Seekor Burung Cantik” karya Hoesnizar Hood, “Seekor Burung Pagi” karya MD Moehammad, “kematian burung” karya Eddy Ahmad RM, “Merpati-Merpati” karya Gunter Eich, “Burung Laut” karya Dasri Al-Mubary, “Hikayat Burung-Burung” karya Pangeran Amry, “Burung-Burung” karya Saint-John Perse, dan last but cer­tainly not least ialah “Lukisan Burung-Burung” karya Abel Tasman, “burung-burung” karya Junewal Muchtar dan “Burung Hitam” karya Didin Sirojudin SSn.
 
Oh, tak kan tertulis semua sajak tentang burung di dunia ini; dalam keadaan uzur dan sakit, Zuarman Ahmad, senantiasa setia untuk mengetik Rampai ini, dan ada satu sajaknya tentang burung yang katanya disimpan dan tak pernah dipublikasikan “Nyanyi Burung”. Entah seperti apalah sajak itu, tetapi yang jelas, pastilah penuh dengan rhythm (rhytmos) dan melodi (melôdía). Teruskanlah menulis puisi tentang “burung”, sebelum burung-burung itu menjadi legenda!
***

11 Desember 2011 http://sastra-indonesia.com/2012/02/burung-burung-sajak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar