Sabtu, 28 Agustus 2021

Membaca Mata Pangara, Raedu Basha

Judul Buku: Mata Pangara
Kategori Buku: Kumpulan puisi
Pengarang: Raedu Basha
Penerbit: Ganding Pustaka
Tahun Terbit: Cetakan I, Juli 2014
Cetakan II, November 2014
Tebal Buku: 68 halaman
Peresensi: Dodit Setiawan Santoso
 
Kehidupan karya sastra yang tercipta tidak akan terlepas dari kehidupan penyairnya. Penyair yang mampu menyelami kehidupannya, kemudian mampu dituangkannya dalam sebuah wadah menjadi kata-kata yang menarik, merupakan penyair yang kritis dan kreatif. Salah satu jenis karya sastra yang tidak banyak peminatnya dibanding jenis karya sastra lain, adalah puisi. Puisi dipandang memiliki kesukaran pemaknaan karena kepadatan kata-katanya. Tidak jarang beberapa penyair puisi yang pernah saya temui juga bernafas sama, mereka telah membuktikan sendiri hal itu setelah antologi puisi mereka berhasil diterbitkan. Mereka lebih memilih menerbitkan kumpulan cerpen ataupun novel.
 
Di balik redupnya peminat dan penyair puisi, adapun seorang penyair berdarah Madura yang cukup konsisten pada bidang yang menjadi panggilan hidupnya itu. Dia adalah Raedu Basha, pria kelahiran Sumenep Madura. Seorang pria yang membaurkan setengah jiwanya dan segala pengalaman hidupnya dengan puisi. Sikap konsistennya terwujud dalam penerbitan buku kumpulan sajak olehnya berjudul "Mata Pangara" yang diterbitkan dua kali pada tahun 2014.
 
Pengalamannya ketika berbaur dengan puisi, ia wujudkan dalam sajaknya berjudul "Ternyata Sudah Sangat Malam." Sebuah sajak yang menceritakan tentang kehidupan puisi yang begitu sunyi sepi. Keadaan ini tergambarkan pada potongan sajak berikut.
 
"...Bunyi katak bercumbu di tengah sawah/Kerikan jangkrik mengalun di semak sebelah/Kurasakan pekat sangat burat/Gelap teramat gelap/Jiwa suram ibarat purnama terburam awan/Ternyata sudah sangat malam." (2007)
 
Berbeda halnya dalam sajaknya yang berjudul "Penjaga Abad". Sajak ini menceritakan sisi lain puisi dari kehidupan manusiawi. Puisi olehnya lebih dipandang sebagai media penyampai sabda dan pelukis perjalanan manusia dari abad ke abad. Sajak atau puisi ini bisa dibilang sebagai pembuka atas semua sajak dalam buku "Mata Pangara" miliknya ini. Ada gelombang lain yang kita rasakan ketika menyelami sudut demi sudut kumpulan sajak pada buku miliknya ini. Ketika kita membukanya, ibarat malam sampai pagi, kita dipertontonkan pada film pendek miliknya tentang kegentiran dan perjalanan pengembaraannya membaca setiap jengkal kehidupan untuk mendekatkan diri pada sang Pencipta, serta setiap kisah tentang peradaban Islam ia ceritakan dengan begitu detail dan padat yang sungguh akan membuka iman dan menambah pengetahuan kita tentang peradaban Islam dulu dan sekarang. Maka tidak mengherankan jika setiap sajak Raedu Basha terkandung nuansa keislaman yang cukup kental. Kondisi ini tidak serta merta muncul begitu saja. Banyak latar belakang yang menyebabkan sajak miliknya menjadi begitu kental dengan nuansa keislaman, salah satunya adalah pengalaman pendidikannya di beberapa Pondok Pesantren yang pernah dijalani.
 
Maka boleh dibilang buku ini sangat cocok untuk semua orang yang ingin mengenal Islam lebih jauh. Sangat disayangkan untuk kita melewatkan buku ini, sebab banyak pesan dan pengalaman yang berbeda bisa kita dapatkan dari penyair berdarah Madura ini.
 
Mengenai judul kumpulan sajak "Mata Pangara" ini, Raedu Basha mengambil satu kata bahasa Madura miliknya. Kata "Pangara" berasal dari bahasa Madura yang bisa berarti "mungkin, barangkali, maunya, masih rencana". Jika kita gabungkan dengan kata "Mata", maka akan memunculkan judul buku yang sungguh luar biasa dan bisa dibilang judul ini adalah inti maksud yang ingin disampaikan dalam beberapa kumpulan sajak miliknya. Dengan digabungkannya kedua kata itu, maka judul buku itu bisa bermakna "mungkin mata", "barangkali mata", "maunya mata", "masih rencana mata". Sebuah gaya metafora coba diselipkannya pada makna kata "Mata", yang pada hakikatnya bermakna "Tuhan (Allah SWT)". Sungguh luar biasa.
***

http://sastra-indonesia.com/2021/08/membaca-mata-pangara-raedu-basha/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar