Minggu, 29 Agustus 2021

Sastra Anak yang Dianaktirikan

Heru Kurniawan
lampungpost.com
 
Setiap minggunya hampir setiap media massa memuat rubrik sastra: sastra serius (yang diperuntukan remaja hingga dewasa) dan sastra anak (diperuntukan dunia anak-anak). Tapi persoalannya, apakah sastra anak sudah mendapat apresiasi yang baik, baik dari aspek penulis, estetika-edukatif, sampai pada resepsi pembacanya?
 
Jawaban yang berani saya nyatakan adalah “tidak”.
 
Sastra anak kita masih dianaktirikan. Tidak mendapat apresiasi yang serius penulisnya. Lihat saja, siapa sekarang penulis-penulis (sastrawan) yang masih menulis cerita-cerita anak. Hal ini menunjukkan sikap yang tidak apresiatif sastrawan (penulis) sekarang terhadap sastra anak. Penulis cerita anak saat ini didominasi oleh remaja, mahasiswa, guru, dan ibu-ibu rumah tangga yang punya kecenderungan klangenan, tidak intens menggeluti estetika-edukatif sastra anak. Hampir setiap minggu cerita-cerita anak muncul di berbagai media massa, tetapi penulisnya hilang tumbuh silih berganti. Sastra anak pun hanya sebagai bahan kompensasi terhadap rubrik hiburan untuk anak-anak saja. Tidak peduli terhadap estetika-edukatif cerita-cerita di dalamnya, apakah baik untuk anak-anak atau tidak.
 
Padahal, menurut Lukens (2005), sastra anak harus bisa memberi hiburan dan pemahaman. Sastra anak, selain harus menghibur juga harus memberi nilai moralitas. Menghibur bersifat estetis-personal, sedangkan pemahaman berkaitan nilai estetis-edukatif. Maka, kontrol atau kritik terhadap sastra anak juga harus dilakukan secara intens. Tapi, lagi-lagi muncul persoalan, tidak ada yang aktif menulis kritik seputar sastra anak kita. Bahkan, di dunia akademis, penelitian-penelitian dan buku-buku yang membahas sastra anak masih sangat minim.
 
Ironisitas ini menjadikan sastra anak semakin jauh dari harapan. Terasing dan tanpa terkontrol. Efeknya, tidak ada kemajuan dunia sastra anak, baik dari aspek estetis dan nilai edukatifnya. Hal ini, jika diteruskan, bacaan-bacaan anak (sastra anak) akan jauh dari dunia anak yang sesungguhnya sehingga sastra sebagai medium nilai moralitas bisa hanya sebagai impian belaka. Implikasinya, budaya literasi dan moralitas anak pun semakin rendah, seperti yang saat ini diprihatinkan banyak orang. Bahkan, keprihatinan ini sampai pada institusi pendidikan, pembelajaran sastra anak di sekolah-sekolah semakin memprihatinkan. Semuanya akan berujung pada sikap baca sastra dan nilai karakter anak-anak yang rendah karena, bagaimanapun, sastra anak bisa jadi media paling efektif dalam distribusi dan internalisasi nlai moralitas.
 
Revitalisasi Kesadaran Kolektif terhadap Sastra Anak
 
Dengan kenyataan di atas, dunia sastra (yang mengganggap dirinya serius) harus bertanggung jawab. Ingat, internalisasi nilai yang paling baik adalah sejak dari anak-anak. Maka, tanggung jawab kolektif terhadap persoalan sastra anak yang terlanjur dianaktirikan ini menjadi milik kita semua: sastrawan, penulis, guru, kritikus, dan orang tua untuk aktif mengapresiasi sastra anak sesuai dengan ranah dan bidangnya masing-masing. Penulis harus care dan menulis cerita anak yang baik aspek estetik-edukatifnya. Guru harus mampu mengkritisi dan mengajarkan sastra anak dengan baik. Kritikus dan peneliti tidak merasa terendahkan dengan meneliti dan mengkritis sastra anak. Orang tua harus selalu aktif menyosialisasikan sastra anak kepada anak-anak mereka. Bahkan, redaktur dan penerbit juga harus benar-benar selektif dalam memilih cerita-cerita anak yang akan dipublikasikan dan diterbitkan.
 
Bisa jadi, persoalan ketertarikan anak-anak kita terhadap dunia audio-visual daripada dunia literal-imaginal saat ini disebabkan oleh kesalahan kolektif kita yang tidak pernah serius terhadap sastra anak. Padahal, pada perkembangan anak, kebutuhan primer fantasi, imajinasi, dan literasi wajib untuk dipenuhi, tetapi kita melalaikannya sehingga anak-anak kita mencari dan mendapatkannya lewat televisi dan internet, misalnya. Jadi budaya game dan menonton televisi pun lebih digemari daripada budaya baca sastra.
 
Oleh karena itu, sudah saatnya kita membangun kesadaran kolektif untuk merevitalisasi sastra anak yang sudah lama dianak tirikan, dan tanggung jawab itu ada pada kita semua, sebagai penulis, pendidik, dan orang tua untuk selalu care terhadap perkembangan penulisan, nilai, media, dan eksistensi sastra anak.
 
Siapa yang akan peduli terhadap anak-anak kita kalau bukan kita sendiri, dan dengan memajukan sastra anak, maka kita berarti sudah menyayangi anak-anak kita karena lewat sastralah anak belajar berimajinasi, berasosiasi, dan mengidentifikasi diri untuk menjadk anak yang baik literasi dan karakternya.
***

*) Penulis cerita anak dan dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto. http://sastra-indonesia.com/2011/07/sastra-anak-yang-dianaktirikan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar