Agus Buchori *
Keindahan bulan
purnama terasa semakin sempurna sembari menikmati larik demi larik ritmis puisi
yang tiada putus dideraskan Senin, 29 September 2015 malam itu.
Purnama Sastra
Bojonegoro, dihajat Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro di halaman rumah sastrawan
Jawa, Gampang Prawoto, di Desa Pejambon Sumberejo, Bojonegoro.
Sejumlah sastrawan
kawakan hadir. Seperti Jfx Hoery dan Nono Warnono, dua pemenang penghargaan
Rancage, penghargaan untuk penulis sastra daerah. Tak ketinggalan Yonathan
Rahardjo, pemenang lomba roman yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta.
Selain pembacaan
puisi, Purnama Sastra malam itu juga diselingi diskusi ringan tentang kiat-kiat
melestarikan bahasa Jawa. Keinginan melestarikan dimaksudkan agar bahasa Jawa
tidak terasing di bumi Jawa.
Seperti diutarakan
Yonathan Rahardjo, melestarikan bahasa Jawa itu penting agar penutur bahasa
Jawa tak mengalami gegar budaya di tengah riuh rendahnya bahasa gaul yang
menyebar di media sosial saat ini.
Ditambahkan Mbah
Hoery, panggilan dedengkot sastra Jawa Jfx Hoery, bahwa dengan menulis dalam
bahasa Jawa baik berupa geguritan maupun cerita cekak atau cerkak kelestarian
bahasa Jawa merupakan satu langkah maju bagi kelestarian bahasa Jawa itu
sendiri.
Itulah poin
penting yang bisa diperoleh ketika menghadiri Purnama Sastra Bojonegoro malam
itu. Semua yang hadir pun sepakat, dengan menggurit orang Jawa ora lali jawane.
Semoga.
*) Staf Baperpus Arsda Kabupaten Lamongan, Penikmat sastra; fb.com/agus nur buchori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar