Jumat, 02 Juli 2021

AIR ZAM-ZAM BAGIMU

Nurel Javissyarqi
https://pustakapujangga.com/2009/09/the-water-zam-zam-for-you/
 
(I) Segala waktu ruang hampa, hantu bagi momok rindu,
kamar semestinya suwung, mencipta nging di telinga burung;
daya resap kembali, debu berserak dari dinding-dinding rapuh.
 
(II) Begini saja atau lebihkan perkara,
cukup badai prahara melahirkan dunia asal perapian suci,
pemujaan digelar bersama yang masuk dalam sukma rasa,
tidak direkam jadi misteri; hantu siapa berani menemani (?).
 
(III) Begitu ranum sarang ruh buah keadaban,
lamanya menimang, seluruh semesta membantu
dalam percepatan gerak cahaya nasib perubahan.
 
(IV) Cahaya langit terbuka, warna bagiku dan mereka,
bebunga api di tengah malam, bidadari pernik-gemintang;
tercurah dikau rasakan kembang setaman di genggaman,
namun sia-sia jikalau tiada tujuan.
 
(V) Sahabat, tenanglah,
pada danau jernih kau menikmati dahan-dahan pemikiran,
rumput perasaan atas embun mengaca, mata elang kembara;
sekali butiran jatuh, bergulir petikan dawai di panggung dunia.
 
(VI) Yang mencapai kutub menuruni lembah,
bersama matahari menggeserkan raga-beku meleleh,
terus kau mendapati gemintang menyetubuhi cahaya;
air mata embun kayu mengkristal pada tekad mengikat.
 
(VII) Seluruh energi aroma pagi ia habiskan menyendiri,
pundi-pundi dipindahkan, bulir-bulir perenungan teresapi,
butiran makna menjelma magnet, bebijian besi menempel
pada diri rekat, daya kekuatan alami.
 
(VIII) Meruang waktu jagad diri kesetiaan, jauh
melantunkan tembang menggubah kidungan gaib
kepada titik hening semedi.
 
(IX) Seorang rindu gua pertapaannya,
mengamati rumah laba-laba; ia terus menembusi langit-langit,
cahaya kebiru-biruan nyawa menerobos sedari celah rahasia.
 
(X) Begitu tak terfahami, ia lepas dari kekuatan gravitasi;
kembara membangun rumah, bebatuan gunung satukan nasib,
dahaga bumi keagungan lestari, menuju abad-abad kepercayaan.
 
(XI) Dari balik tak terfahami, ia bermakna;
merasakan ‘layang’ debu ke pori-pori hati insan
tergerak menemui kehadiran Ilahi.
 
(XII) Suasana merasuk melobangi sukma, terbelah atmosfer
pula menyatukannya; pada kurun tak terhingga takkan balik,
suratan takdir sebagaimana nurani.
 
(XIII) Ia menghabiskan aroma purba,
tempat sejarah lahirnya mitos-legenda;
kadang anak manusia lupa sergapan,
lepas terlena di sebelahnya kepastian.
 
(XIV) Bila usai ia keluar nyata,
di muka pintu menyapa cakrawala;
nafasnya semesta, kembaranya awan jiwa,
semburat cahaya mengintip kecantikannya,
melesat terbang tiada hukum selain kuasa-Nya.
 
(XV) Kenanglah rerumputan lalu, bayu mengantarkan
aroma kembang atas tangkai bergoyangan;
itulah cerecah burung terbang malam
selaksa kapal mengarungi gelombang,
melayari hidup berhamparan lelautan,
berjuang demi pantai ‘kudu’ berkorban.
 
(XVI) Ruh-ruh meruang di sekitar angkasa,
kuas menari-nari menjelajahi peta dan langit selamanya biru,
awan menggiring musim nan rindu, tempat bagimu hatiku
yang biru, rupa kangen bertemu kapuk randu di peraduan.
 
(XVII) Tanah subur demi bebijian, telaga bagi ikan-ikannya,
ombak laut dengan kesabarannya menggaramkan pantai,
lengkap sudah perasaan, gunung berpohon asam raksasa;
berharap hidangan dinanti, wujud merindu seorang pemuda.
 
(XVIII) Setelah tidur panjang, gerakan tersumbat,
berabad-abad keyakinan terkubur kini membangkit,
merobohkan batu-batu, tumbang berhala-berhala itu;
retak lebur tanpa rindu.
 
(XIX) Diangkatnya hempasan air berwarna matang;
pohon jati ratusan tahun, kulit menebal berdiri kokoh,
dahannya besar reranting segar, daunnya hijau melebar.
Karnanya gugur atau mengembang, angin kencang saja
putri sejati; ia tegar menyapa pergantian musim,
akarnya menembus bumi menyatukan angin,
dan pusaran sungai berladangkan awan.
 
(XX) Semburat mata menatap malam-siang tiada lelah,
pada tubuh renta, seluruh sayap-sayapnya pengetahuan;
terbang sedari benua satu ke lainnya, cakar-cakarnya
mencengkeram kepala, dan mereka semakin gelisah.
 
(XXI) Ia jelmaan abad silam, hinggap di gugusan karang;
kehidupan memandang aneh di waktu senja sepi kekuasaan.
Ingin menghentikan sebelum ditiup kelam malam,
wajah-wajah gentayangan, pekat sayap-sayapnya,
dan kembali, bayangannya merambati kematian.
 
(XXII) Gemparlah kisah, dikala ia sekarat di gurun sahara,
sang kembara menolongnya, memberi seteguk air pencerah;
katanya,
air itu mengucur dari kaki Ismail yang meronta kehausan.
 
(XXIII) Ia terbang menapaki tangga membiru, berita tersiar
ke pelosok jagad. Para malaikat iri, ketika para nabi ia salami,
ber-muwajahah sepenuh hati; memohon ampun segala angkara,
atas isyarat mimpinya di siang hari, yang tiada aman tempatnya.
 
26 September 2000, Kadipaten Kulon Yogyakarta.

http://sastra-indonesia.com/2008/11/air-zam-zam-bagimu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar