Selasa, 06 Juli 2021

Sri

Denny Mizhar
 
Sri namaku. Aku lahir ketika musim kemarau panjang. Keluargaku di himpit kesusahan. Sawah yang ditanami padi tak juga kunjung menuai panen. Kekeringan melanda desaku. Hingga semua warga desaku harus berduyun-duyun menimba air di sumur syawal ketika pagi tiba. Sumur yang selalu ada airnya walaupun musim kemarau melanda. Hanya itu satu-satunya sumur yang tak pernah surut. Konon ceritanya yang menggali lubangnya bernama Syawal. Hingga sumur itu diberi nama sumur Syawal. Atau mungkin dalam dugaku lubang sumur itu di gali waktu bulan syawal.
 
Matahari tepat di atas kepala. Cahayanya menembus genteng kaca rumah. Aku keluar dari rahim Ibuku. Aku tak lekas dibersihkan, darah masih menempel di kulitku. Sebab tak ada orang yang tau. Di rumahku hanya Ibuku sendiri yang berjuang hingga aku keluar dari rahimnya. Baru ketika ada tetangga lewat di depan rumahku sepulangnya dari sholat Istisqa’di sawah. Sholat meminta hujan pada Tuhan agar segera diturunkan. Dan dilanjutkan berdo’a hingga petang. Dia mendengar tangisku. Dimasukinya rumahku. Itupun sudah hampir senja. Dengan tergesa-gesa dia memanggil tetangga yang lainya. Baru ketika azdan magrib tiba, tetanggaku yang bernama Parti memandikan aku.
***
 
Ibuku, meninggal ketika usiaku 6 bulan. Bapakku entah kemana. Aku di asuh oleh Mbak Parti, begitu aku memanggilnya. Mbak parti orang kaya. Suka berdandan. Dan primadona kampungku. Dia janda kembang. Sehabis menikah dapat sebulan suaminya meninggal tertabrak kereta ketika hendak ke kota untuk kula’an barang-barang yang akan dijual di tokonya. Dia sempat hamil tapi nasib berbicara lain, kaguguran menimpa kandungannya. Itu tepat ketika suaminya meninggal. Mbak parti berjanji untuk tidak menikah lagi. Karena saking (sangat) cintanya pada suaminya yang namanya Bejo.
 
Aku dianggap anaknya sendiri. Segala hal dituruti. Sampai sesuatu yang sepele hingga sesuatu yang penting. Dia melakukan itu semua karena sayang sama aku. Tetapi kesendirian Mbak Parti tidak berjalan lama. Dia lupa akan janji yang pernah diucapkannya.
 
Paijo namanya, yang membuat Mbak Parti tergila-gila. Setiap malam tiba, Paijo datang kerumah. Aku selalu suka ketika Mas Paijo datang, sebab selalu bawa permen untukku, tidak hanya permen kadang bakso yang dibelinya di lurung gede (jalan besar) sebelum masuk ke gang rumahku. Rumah Mbak Parti, sudah aku anggap rumahku sendiri, dia sendiri yang memintanya.
 
Malam minggu, Mas Paijo biasanya datangnya sehabis magrib. Lalu mengajak Mbak Parti jalan-jalan sampai jam menunjukkan pukul sembilan malam.
***
 
Tetapi malam minggu ini sampai tengah malam tak pulang. Aku menunggunya dengan resah. Aku tertidur di balik pintu menunggu Mbak Parti, terbangun ketika mendengar ketukan pintu.
 
“Sri… Sri…, bukakno lawange… (bukakan pintunya) “. Aku bergegas membuka pintu yang tidak jauh dari aku. Tinggal berdiri lalu membuka.
 
“Kok bengi Mbak mulehe” (kenapa malam pulanganya) Tanyaku penasaran. “Iyo Sri, dijak muter-muter karo mas Paijo, mari ngono dijak dolen neng omahe” (iya, sri di ajak putar-putar sama mas Paijo, habis itu di ajak main kerumahnya).
 
Mbak Parti bercerita banyak tentang Mas Paijo, dari rumahnya yang besar dan kekayaan-kekayaannya. Tak henti-henti sampai menjelang pagi.
 
Mas Paijo sering main ke rumah. Bahkan pernah menginap. Suatu hari, aku tidak sengaja habis pulang sekolah langsung saja masuk dapur tanpa salam untuk masuk rumah. Pintu kamar Mbak parti terbuka. Letak kamar Mbak Parti bersebelahan dengan dapur. Aku kaget bukan main. Mbak Parti dan Mas Paijo tanpa sehelai pakaian. Mereka mendesis seperti ular berbisa saling mencaplok. Aku mengigit jariku tak bisa melupakan kejadian itu. Aku lari menuju dapur dan meminum air kendi tak sadar air tumpah ke baju sekolahku. Dan Basah.
 
Mas Paijo, tanpa sadar sudah di belakangku. Melihatku yang gugup. Aku melihat masih ada sisa bisa yang keluar dari mulutnya. Aku manjadi takut. Aku lari. Tapi langkah Mas Paijo lebih cepat. Aku didekamnya. “Kau tadi melihat ya Sri” sambil matanya serupa srigala hendak memangsa hewan buruannya. Aku mengeleng takut. “Tak usah takut, Sri” dekamannya semakin kuat. Aku berteriak. Tetapi lebih cepat ubetan ular yang mbulet di tubuhku. Nafasku serasa sesak. Berlahan sengatan bisa menembus tubuhku. Aku kaku, diam, kosong, serupa orang tak waras.
 
Baju putihku berlumur darah. Roh abu-abuku yang baru aku beli seminggu yang lalu entah ke mana.
***
 
Sri namaku, aku lari dari rumahku. Seperti Ibuku, pergi tanpa pamit dan tak kembali. (mungkin mencari bapak). Sepertiku juga (mungkin mencari bapak) Meninggalkan mesjid dan kitab suci. Aku memuja tubuhku. Membakar kenangan tentang sumur syawal. Dan kampung yang kekeringan ketika musim kemarau. Kini aku menjelma menjadi ular yang selalu berdesis. Seperti Mas Paijo dan Mbak Parti. Dalam kerlip lampu-lampu, dalam gelap kamar, dalam gedung-gedung rapat.
 
Hidupku tak pasti, seperti yang aku tahu tentang hukum di tempat aku menyusuri jalan dan jalur hidupku. Akupun tak tahu. Di mana Tuhanku. Apa mungkin dalam desis malam atau dalam tubuh beningku. Kini kering, seperti musim di mana aku lahir dari rahim ibuku tanpa tahu Bapakku.
***

http://sastra-indonesia.com/2010/07/sri/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Jalal A. Mustofa Bisri A. Muttaqin A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Abdoel Moeis Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Abubakar Batarfie Abdullah Harahap Acep Zamzam Noor Achi Breyvi Talanggai Achiar M Permana Aditya Ardi N Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Fatoni Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Akrom Hazami Al Azhar Riau Alang Khoiruddin Albert Camus Albertus Prasetyo Heru Nugroho Aldika Restu Pramuli Alfian Dippahatang Ali Audah Alia Swastika Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aming Aminoedhin An. Ismanto Ana Mustamin Andhika Dinata Andong Buku #3 Andong Buku 3 Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardi Wina Saputra Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Asarpin Asrul Sani Astrikusuma Ayung Notonegoro Azizah Hefni Badrul Munir Chair Bahrum Rangkuti Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bedah Buku Kritik Sastra di PDS H.B. Jassin Benee Santoso Beni Setia Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hatees Budi P. Hatees Bustan Basir Maras Cak Sariban Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chusnul Cahyadi D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Damiri Mahmud Danang Ari Danarto Daoed Joesoef Darju Prasetya Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni di Bentara Budaya Yogyakarta Dian Sukarno Dick Hartoko Didin Tulus Din Saja Diskusi Djohar Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dodit Setiawan Santoso Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Pranoto Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Tunas Emha Ainun Nadjib Erik Purnama Putra Esai Evan Ys F. Aziz Manna F. Rahardi Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Alayubi Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Franz Kafka Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Gampang Prawoto Gandra Gupta Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gusti Eka H.A. Karomani Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Happy Widiamoko Hardy Hermawan Hari Puisi Indonesia (HPI) Haris Firdaus Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hazwan Iskandar Jaya HB Jassin Helvy Tiana Rosa Hendri R.H Herry Lamongan Herta Muller Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Hudan Nur I Gusti Ngurah Parthama I Nyoman Tingkat I Putu Sudibawa IBM Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Ignatius Yunanto Ika Feni Setiyaningrum Imadi Daimah Ermasuri Imam Nawawi Iman Budhi Santosa Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Ipik Tanoyo Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iva Titin Shovia Iwan Simatupang J Anto Jefrianto Jhumpa Lahiri JJ. Kusni Jo Batara Surya Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Junaidi Junaidi Khab Jurnalisme Sastrawi Kahfie Nazaruddin Kalis Mardi Asih Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kiki Astrea Koesalah Soebagyo Toer Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kuntowijoyo Kurnia Effendi Kurniasih Kurniawan Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laila Putri Rizalia Lan Fang Launching dan Bedah Buku Linus Suryadi Literasi LP3M (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) M Fadjroel Rachman M. Adnan Amal M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef Mahbib Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Mariana A Sardino Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Masuki M. Astro Matdon Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Moh Khairul Anwar Moh. Husen Mohammad Sadam Husaen Muhammad Ali Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Rasyid Ridho Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musfeptial Musa Muslim Basyar Mustafa ismail Mustakim Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nasru Alam Aziz Neli Triana Nelson Alwi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Nobel Sastra Noor H. Dee Nur St. Iskandar Nur Taufik Nurel Javissyarqi Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Parimono V / 40 Plandi Jombang Penerbit Pelangi Sastra Pentigraf Pidato Kebudayaan Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Politik Pramoedya Ananta Toer Priska Priyo Prosa Puisi PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qomarul Adib R. M. Sutjipto Wiryosuparto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahadian Bagus Rahmadi Usman Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ridwan Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rodli TL Ronny Agustinus Rosidi Rukardi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini K.M. Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Sastra dan Kuasa Simbolik Satu Jam Sastra Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Indonesia Sergi Sutanto Shella Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sides Sudyarto DS Sigit Sugito Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siti Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slamet Hadi Purnomo Soe Hok Gie Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Harjanto Sahid St. Takdir Alisjahbana Subagio Sastrowardoyo Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaifuddin Gani Syamsudin Walad T Agus Khaidir Tanjidor Lembor-Brondong-Lamongan Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Thomas Ekafitrianus Tjahjono Widijanto Toko Buku Pustaka Pujangga Toto Sudarto Bachtiar Triyanto Triwikromo TS Pinang Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Universitas Jember (UNEJ) Veven Sp Wardhana Veven Sp. Wardhana Vino Warsono Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Triono KS Wawan Eko Yulianto Wawancara Widodo DS Wiratmo Soekito Wita Lestari Wizna Hidayati Umam Wuryanti Puspitasari Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yok's Slice Priyo Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yos Rizal S Yudha Manggala P Putra Yudhi Fachrudin Yulhasni Yulia Permata Sari Yurnaldi Zadie Smith Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zulfikar Akbar